Baca Juga: Yuk Coba 10 Kuliner Khas Bogor Ini, Miliki Cita Rasa Unik yang Mampu Gugah Selera
"Kalau tidak menggunakan cobek, susah keringnya. Kalau cobek ada pori-porinya sehingga cepat mengental," ungkapnya.
Setelah cairan mengental, pindahkan ke dalam baskom dan mulai dicetak. Pencetakan pun mudah.
Hanya menggunakan sebuah sendok teh. Yaitu cairan yang sudah mengental itu diciduk menggunakan sendok teh lalu ditaruh di atas plastik besar dan dipipihkan sampai menjadi tipis.
Baca Juga: Nikmati 5 Kuliner Khas Subang yang Terkenal, Enaknya Bikin Kamu Ketagihan
Begitu seterusnya sampai seluruh cairan yang mengental itu habis.
Pencetakan selesai, penjemuran kembali dimulai. Plastik yang berisi cetakan-cetakan brem lalu ditempatkan di sebuah wadah dari bambu lalu dijemur. "Jadilah brem," ujarnya.
Proses penjemuran hanya membutuhkan 1 jam di musim panas. Pada musim penghujan dibutuhkan waktu hingga 4 jam.
Tiap 10 kilogram beras ketan bisa menghasilkan hingga 2 ribu keping brem tipis dan kecil. Pemesanan meningkat pada hari-hari besar, seperti muludan, lebaran, natal dan tahun baru.