SEJARAH MAJALENGKA Dijuluki Kota Angin, Sejak 1980 Ngagelebug

- 18 Desember 2022, 14:45 WIB
Alun-alun Kota Majalengka. SEJARAH MAJALENGKA Dijuluki Kota Angin, Sejak 1980 Ngagelebug
Alun-alun Kota Majalengka. SEJARAH MAJALENGKA Dijuluki Kota Angin, Sejak 1980 Ngagelebug /Pikiran Rakyat/Portal Majalengka/Andra Adyatama

Prakirawan BMKG Kertajati, Ahmad Faa Iziyn menjelaskan, keberadaan Gunung Ciremai menjadi salah satu penyebab kencangnya angin di Majalengka.

Angin di Majalengka terhalang puncak Ciremai sehingga berhembus kencang mencapai kecepatan 25-30 knot atau 46-56 kilometer per jam.

Baca Juga: Bangga! Bola Produk Majalengka Pernah Dipakai di Piala Dunia dan Piala Eropa

Selain itu, perbedaan tekanan udara di wilayah utara dan selatan juga memengaruhi kencangnya angin Majalengka.

Adanya angin kumbang (fohn) yang biasa terjadi pada Agustus, September dan Oktober, juga memengaruhi peningkatan kecepatan angin di Majalengka.

Angin fohn adalah angin yang bertiup turun sepanjang lereng gunung menuju ke dataran yang lebih rendah, dengan suhu udara yang tinggi dan tingkat kelembaban udara yang rendah.

Fohn merupakan hasil aliran angin dari pegunungan yang dapat menghembuskan angin lebih 25 knot per jam.

Menurut dia, secara umum pada saat musim kemarau, angin berasal dari arah Tenggara, secara langsung akan melewati Gunung Ciremai.

Hembusan angin kencang disertai kondisi yang panas sering kali dirasakan oleh masyarakat Majalengka. ***

Halaman:

Editor: Muhammad Ayus


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah