"Belajar bahasa Taiwan secara otodidak itu ya barus banyak bertanya, kadang nanya sama anak kecil saat nonton TV meski awalnya masih menggunakan bahasa isyarat," ungkap Siti.
Diakui Siti di kampung Kaputren ada lebih dari 20 orang mantan pekerja migran Taiwan yang otomatis menguasai bahasa Taiwan sementara yang lainnya pernah pergi ke Korea, Jepang, Hongkong, Malaysia, Singapura, Brunei, Arab Saudi dan lainnya.
Baca Juga: Sekitar 8 Kilometer dari Majalengka Utara Terdapat Pasar Terbesar se Asia Tenggara
Keberadaan warga yang memiliki kemampuan bahasa asing karena pernah menjadi tenaga migran di luar negeri ternyata berdampak positif.
Terbukti beberapa turis yang datang ke Jatiwangi art factory dan singgah ke kampung kaputren mereka Langsung bisa berkomunikasi dengan warga
Hal itu seperti terpantau saat turis asal Taiwan bernama HuangWe Can datang ke kampung Kaputren sedikitnya ada 4 warga yang langsung bercakap-cakap dengan warga asing tersebut
Yang diketahui akan melakukan diskusi bersama warga kampung kaputren tentang memahami pengelolaan sampah dan penerapan kebudayaannya
"Tadi kami ngobrol dan saya tanya sudah makan belum Makan apa betah nggak di sini dia jawab betah dan ingin cepat-cepat datang ke kaputren namun katanya dia terserang diare karena banyak memakan makanan pedas jelas" Siti Badriah.***