Baca Juga: Abu Nawas Mau Terbang Gegerkan Penduduk Baghdad, Apakah yang Terjadi?
Hanya saja, cerita seputar bangunan megah menyeret perbincangan mistis di dalamnya. Memang, bangunan tua ini menjadi saksi kekejaman penjajah terhadap pribumi setempat.
Penjaga dan juru pelihara bangunan yang tak ingin disebutkan namanya mengatakan, di balik bangunan ini terdapat satu bangunan tempat mengeksekusi mati para pribumi yang melawan maupun berkhianat.
"Mereka yang dihukum mati, kemudian ditenggelamkan di dasar danau sana,” ujar dia sembari menunjuk kolam nan tenang iłu. Hal ini, kemudian, katanya, yang kadang membuat warga sekitar mengaku sering mencium bau anyir darah dan mendengar suara rintih kesakitan.
Baca Juga: Cerita Gus Baha tentang Jamaah yang Harap-harap Cemas saat Abu Nawas Menjadi Imam Sholat Jenazah
Masih di Jalan Jenderal Sudirman, di seberang rumah dinas kepala bakorwil, berdiri kantor bakorwil.
Bangunan ini berdiri dengan mengubah fungsinya yang sebelumnya, pada era koloniał, sebagai pusat ułama Karesidenan Pati.
Arsitektur keduanya hampir mirip meski di beberapa Sisi dengan gayanya yang khas bangunan perkantoran.
Baca Juga: Abu Nawas Sembuhkan Raja Harun Al Rasyid dengan Mencari Telur Unta
Pujian saya sampaikan kepada para arsitek dan pekerja pembangunan gedung ini. Kepala Tata Usaha dan Pemeliharaan Gedung Agus Supriyanto menyebut, gaya serta arsitektur tetap dipertahankan sebagaimana bentuk aslinya.