Keraton Demak yang Hilang, Tertutup Jalan Anyer Panarukan Warisan Daendels

- 2 September 2022, 06:30 WIB
Potret Masjid Demak masa lalu. Menelusuri jalan Anyer Panarukan warisan Daendels
Potret Masjid Demak masa lalu. Menelusuri jalan Anyer Panarukan warisan Daendels /KITLV

Baca Juga: Jenis-Jenis Pakan Sesuai Ukuran Ikan Channa Kategori Panjang Tubuh Maksimal 20 cm Lebih

"Ada kemungkinan besar sebagian keraton kini tertutup jalan raya," kata Wasino. Bahkan, sisa keraton itu semakin hilang seiring dengan pembuatan jalur kereta api Semarang-Juwana melalui Demak pada akhir abad ke-19. 

Soendjojo (66 tahun), sesepuh setempat yang kami temui juga menyebut bahwa di alun-alunlah posisi keraton berada. Hal ini dibuktikan dengan keberadaan sebuah kampung yang bernama Pungkuran dan Merbotan. 

Dari segi bahasa, pungkuran berarti bagian belakang, yang sederhananya menggambarkan sebuah perkampungan yang terletak di bagian belakang keraton.

Baca Juga: Abu Nawas Berpura-pura Mati Agar Bebas Hukuman dan Diampuni oleh Raja Harun Ar Rasyid

Begitu juga dengan Kampung Merbotan, yang berarti permukiman para petugas masjid dan juga sekaligus abdi keraton. 

"Posisinya pun berada di belakang alun-alun," ujarnya seperti dikutip dalam Buku Napak Tilas Jalan Daendels karya Angga Indrawan

Bangunan SMPN 2 merupakan sebuah transformasi besar Demak yang disulap sebagai roda perekonomian kolonial.

Baca Juga: Pemerintah Bakal Salurkan Bantuan Sosial Tambahan Rp24,17 Triliun, Ini Kata Menteri Keuangan

Semenjak dikuasai Belanda, bangunan ini bercerita tentang perannya sebagai gudang penumpukan garam, hasil laut yang sempat digenjot pada abad ke-19 dan 20

Halaman:

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Buku Napak Tilas Jalan Daendels


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x