Network
PORTAL MAJALENGKA - Bagi masyarakat Cirebon, Putri Ong Tien istri dari Sunan Gunung Jati sangat dikenal dan menjadi tutur cerita yang selalu dikisahkan.
Kisah Sunan Gunung jati dan putrid Ong Tien menyimpan berbagai kejadian yang membuat masyarakat Cirebon saling menghargai dengan komunitas China.
Hal itu dibuktikan dengan adanya Kampung Pecinan di Jamblang dan di Kota Cirebon. Hal itu sebagai perwujudan akulturasi antara Cirebon dan keturunan China.
Baca Juga: Sunan Gunung Jati Bikin Syair Cinta untuk Putri Ong Tien, Ditulis di Atas Keramik
Kisah cinta yang berujung pernikahan antara keduanya ini diawali ketika Sunan Gunung Jati pergi ke daerah Nan King, China.
Saat itu Sunan Gunung Jati bergelar Maulana Insanul Kamil. Beliau pergi ke China sekaligus membuka pusat pengobatan dan juga melakukan penyebaran agama Islam.
Sunan Gunung Jati selalu menganjurkan kepada orang yang sakit dan juga berobat untuk melaksanakan sholat, dan ternyata ketika telah sholat para pasiennya sembuh. Sehingga beliau dianggap sebagai tabib yang sakti.
Kemampuan Sunan Gunung Jati yang begitu hebat membuatnya dipanggil ke istana oleh Kaisar China yang bernama Kaisar Hong Gie. Uniknya, ternyata disuruh menebak salah satu putri raja yang sedang hamil.
Baca Juga: Kisah Cinta Sunan Gunung Jati dengan Putri Ong Tien, Berawal Ujian Menebak Kehamilan
Tentu hal tersebut merupakan bentuk ujian yang diberikan Kaisar China. Kemudian Raden Syarif Hidayatullah berdoa agar putri yang masih perawan tersebut benar-benar hamil.
Ternyata doanya dikabulkan, dan kemudian Putri Ong Tien hamil dan kejadian tersebut membuat gempar seluruh istana.
Kaisar China tersebut sangat marah kepada Sunan Gunung Jati. Kemudian dia mengusir Sunan Gunung Jati dari China dan tidak diperkenankan untuk kembali.
Tetapi sayangnya, putri Ong Tien telah jatuh hati kepadanya. Dia meminta untuk diantar ke Jawa untuk menyusul Sunan Gunung Jati.
Baca Juga: LUAR BIASA! Taklukkan Zhang/Zheng di Final Malaysia Open 2022, Apriyani/Fadia Raih Gelar Perdana
Putri Ong Tien menjemput pujaan hatinya dan dibekali sang kaisar, dan juga tiga pejabat untuk melindunginya. Tiga pejabat itu antara lain Pai Li Bang dan seorang menteri negara yang nantinya menjadi Adipati Sriwijaya. *
