PORTAL MAJALENGKA - Kasus penganiayaan yang menewaskan dua petani tebu di kawasan HGU PG Rajawali II Jatitujuh, sangat disesalkan.
Direktur PT PG Rajawali II, Ardian Wijanarko menyampaikan duka cita yang mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan.
"Tentu kami sangat menyayangkan terjadinya penyerangan terhadap mitra petani tebu di wilayah HGU Jatitujuh, " tutur Ardian dalam keterangan yang diterima Portal Majalengka, Selasa 6 Oktober 2021.
Baca Juga: Hari Ini Jawa Barat Geser Jakarta di Puncak Klasemen Sementara PON XX Papua 2021
Ardian berharap tidak terulang lagi kejadian sama. Dia mengecam keras dengan adanya kejadian ini.
"Kami menyerahkan kepada penegak hukum untuk proses selanjutnya," ujarnya.
Menurut dia, petani tebu merupakan salah
satu mitra strategis yang berpengaruh terhadap kelangsungan produksi pabrik gula.
Ia berharap peristiwa tersebut tidak mengganggu jalannya pola dan hubungan kemitraan yang telah dijalin dengan masyarakat sekitar dalam beberapa tahun terakhir ini.
“Kedepannya semoga peristiwa ini tidak terulang kembali, mengingat para petani tebu rakyat di wilayah tersebut merupakan binaan dari PG Jatitujuh dan telah banyak berkontribusi memasok bahan baku tebu untuk menjaga keberlangsungan produksi gula,” ujarnya.