BISA BUAT STOK BERBULAN-BULAN, Segini Kapasitas Pembuatan Gula di PG Jatiwangi Majalengka pada Masanya!

9 Agustus 2023, 21:20 WIB
BIKIN HERAN, Bekas Pabrik Gula Jatiwangi Majalengka Dipenuhi Mesin Pembuat Kampas Rem /Tangkapan layar/YouTube ARISBRAY

PORTAL MAJALENGKA - Majalengka pada masanya terkenal karena memiliki beberapa pabrik gula. Selain Pabrik Gula (PG) Jatiwangi yang berada di Kabupaten Majalengka, ada pula PG Kadipaten, PG Parungjaya, dan PG Gempol.

Dengan banyaknya PG di Majalengka, sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan di wilayah Majalengka sendiri pada masanya, bahkan bisa sampai didistribusikan ke luar daerah.

PG Jatiwangi sendiri melansir dari channel Youtube The Heritage, saat pertama berdiri, telah memiliki lahan tebu dan terus meluas seiring tahun berganti.

Baca Juga: 3 Alasan Ini Buat Pembeli Semakin Nyaman Berbelanja di Shopee Live, Makin Cuan untuk UMKM!

Diketahui bahwa PG Jatiwangi mulai berdiri pada tahun 1848 saat kolonial Belanda masih menguasai Indonesia, termasuk Majalengka.

Didirikan oleh seorang pengusaha bernama R. Twiss dan diawasi oleh Perusahaan Gula Pusat dari Belanda bernama NV ament Suikerfabrieken.

Meskipun sekarang sudah tidak memproduksi gula lagi, namun bangunan PG Jatiwangi masih berdiri dan dapat disaksikan hingga sekarang.

Baca Juga: PEMENANG Pilkades Serentak 2023 Kabupaten Kuningan di Cigugur, Cipicung Pasawahan, Nusaherang, dan Pancalang

Pada 1863, PG Jatiwangi di bawah pimpinan R. Twiss telah memiliki lahan pertanian tebu seluas 500 bouw atau 400 ha.

Dengan luas lahan 400 ha tersebut, PG Jatiwangi mampu menghasilkan produk berupa gula sebanyak 982 ton.

Kemudian lahan pun diperluas seiring dengan perluasan bangunan PG Jatiwangi. Pada 1901 luas lahan meningkat menjadi 1163 bouw atau 930,4 ha.

Baca Juga: Ada Candi hingga Tambang Emas, Berikut 5 Penemuan Unik di Bawah Tanah Majalengka

Seiring luasnya lahan, maka produksi gula pun meningkat di PG Jatiwangi menjadi 80 ribu pikul atau setara dengan 5 ribu ton.

Tak puas dengan kapasitas yang semakin banyak, PG Jatiwangi kemudian memperluas kembali bangunannya pada 1914.

Namun PG Jatiwangi yang didirikan R. Twiss tak berlangsung lama saat dikelola oleh pihak Belanda, karena pada 1942, Jepang datang dan mengambil alih PG yang ada di Indonesia.

Jepangpun tak berlangsung lama memegang PG Jatiwangi, karena Jepang harus mundur dari Indonesia pada 1945.

Begitu pun selanjutnya, Pemerintah Indonesia mengambil alih PG Jatiwangi hingga akhirnya harus berhenti produksi dan menutup PG Jatiwangi pada 1997.

Itulah sekilas tentang kapasitas produksi gula di PG Jatiwangi pada masanya yang mampu memproduksi ribuan Ton gula.***

Ikuti selengkapnya artikel kami di Google News

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: YouTube The Heritage

Tags

Terkini

Terpopuler