Mengenal Luthfi Syadzy Zamachsyari, Pemuda Berprestasi Asal Ranji Wetan Majalengka

13 April 2023, 13:23 WIB
Luthfi Noor Syadzy Zamachsyari, putra pertama pasangan Cecep Jamaksari dan Sukini. /Pikiran Rakyat/Portal Majalengka/

PORTAL MAJALENGKA - Luthfi Noor Syadzy Zamachsyari (22) berasal dari sebuah desa kecil Desa Ranji Wetan Kecamatan Kasokandel Kabupaten Majalengka dengan pemandangan yang indah. 

Baginya, mendapat kesempatan belajar di perguruan tinggi merupakan rasa syukur. Anak Pertama pasangan Cecep Jamaksari dan Sukini ini mendapat dukungan penuh dari kedua orangtuanya. Orang tuanya sangat menghargai nilai pendidikan.

Jenis pendidikan yang bersedia diberikan orang tuanya mengacu pada gaya nonformal dan formal. Alhasil, setelah lulus dari Pesantren di Mojokerto, ia melanjutkan pendidikannya di universitas. 

Baca Juga: 7 Keutamaan Lailatul Qadar yang Banyak Ditunggu dan Dicari pada 10 Akhir Ramadhan Saat Ini

Sekarang dia dapat menemukan lebih banyak hal, dia menunjukkan bahwa dia tertarik pada teknologi karena suatu alasan.

Tertarik pada mata pelajaran Numerik

Luthfi mendapatkan minatnya pada mata pelajaran numerik karena dia tidak bisa mengingatnya. Hal itu kemudian memotivasi dirinya untuk mengambil jurusan Teknik Elektro di Universitas Telkom. 

Seiring berlalunya semester, ia menikmati aktivitasnya dalam menyelesaikan semua mata kuliah. Tak heran ia meraih IPK yang memuaskan.

Namun, di semester ketiga, Luthfi memutuskan untuk bergabung dengan sebuah komunitas di universitasnya bernama Nanosatellite. 

Baca Juga: Makanan yang Bikin Awet Muda, Baik untuk Kesehatan Kulit dan Antikanker

Luthfi bertanggung jawab sebagai Research Assistant yang melakukan beberapa penelitian terkait Sistem Tenaga Listrik (EPS). Tak disangka, seniornya pun mengenalkannya pada teknologi.

Teknologi memancing rasa penasaran seorang anak laki-laki yang memiliki hobi bermain game. Tanpa banyak pertimbangan, dia pikir dia harus mencari program pembelajaran terkait untuk berkembang.

Saat itu, ia menemukan Bangkit sebagai program pembelajaran yang andal. Dia sangat senang berpartisipasi dalam jalur Pengembangan Seluler tetapi tidak dapat melanjutkan dengan mendaftar. 

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Majalengka, Indramayu dan Kuningan Hari Ke-22 Ramadhan 1444 H, Ini Doa Lailatul Qadar

Seorang siswa semester ketiga harus menunggu satu setengah tahun untuk mendapatkan status yang memenuhi syarat.

Sambil menunggu status yang memenuhi syarat, ia menghabiskan waktu memperdalam teknologi melalui tantangan coding dan acara Nanosatellite yang diikutinya. Ia juga menikmati diskusi dengan senior kampusnya mengenai prospek kariernya.

"Elektrikal dan teknologi menentukan kolaborasi yang hebat untuk dieksekusi. Listrik mengacu pada pembuatan perangkat dan sensor, sementara teknologi dapat mendukung algoritma lebih lanjut. Saya harus menguasainya dalam mewujudkan siklus kerja lengkap di dunia nyata," kata Luthfi.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Hari Ke-22 Ramadhan 1444 H Wilayah Cirebon, Bagaimana Jalankan Puasa Berkualitas?

Siap Berpartisipasi di Bangkit dengan Motivasi 

Kegiatan Luthfi Noor Syadzy Zamachsyari bersama tim di kampusnya.

Di Nanosatellite, anak tertua dari tiga bersaudara ini akrab dengan bahasa pemrograman Python dan C. Dia mengungkapkan bahwa jalur Pengembangan Seluler di Bangkit memanfaatkan Kotlin, minatnya untuk mengambil program pembelajaran meningkat.

Selain itu, ketajamannya datang dari pertimbangan lain yang mendorongnya sebagai lulusan unggulan. 

"Saat ini, teknologi sangat dibutuhkan dalam kehidupan kita sehari-hari karena saya tahu ada banyak sekali lowongan pekerjaan terkait, terutama Mobile Developer," Luthfi memulai ceritanya.

Baca Juga: Fakta Menarik Sereh yang Perlu Kamu Ketahui, Salah Satunya Bauk untuk Kesehatan Tubuh

Berawal dari masalah, Ciptakan Aplikasi Pengelola UKM

Selain bahasa pemrograman dan lowongan pekerjaan yang tersedia, Luthfi memiliki pengalaman yang berdampak dengan keluarganya. 

Ia mengatakan, pamannya adalah penjual mainan tradisional yang menitipkan produknya di lapak dan membagi keuntungannya dengan mitra tersebut. Meskipun terlihat seperti siklus bisnis yang sederhana, masalah biasanya muncul setelahnya.

“Paman saya memiliki masalah mengenai cara efektif dalam memberikan dan mengambil produknya di warung. Selain itu, pencatatan keuangan dianggap sebagai hal serius yang perlu dikembangkan,” jelas Luthfi.

Baca Juga: Menu Berbuka dan Sahur Sejuta Umat, Berikut Resep Telur Ceplok Pedas Manis Ekonomis

Di sisi lain, ibu Luthfi memiliki toko kelontong di rumah mereka dan menghadapi masalah kedua, seperti yang dia ceritakan tentang bisnis pamannya. Hal itu kemudian mengantarkannya untuk membuat aplikasi pengelolaan UKM desa.

Menurut Databooks (2022), UKM atau UMKM di Jawa Barat masih menjadi yang terbanyak di antara provinsi lain di Indonesia. Sebagai anak laki-laki yang lahir dan besar di Majalengka, Luthfi ingin memberikan kontribusi bagi lingkungannya dan memperluas jangkauannya kelak.

Hasilnya, dia menyelesaikan semua sesi di Bangkit sebaik mungkin dengan usaha keras. Bagaimana bisa? Dia mengatakan bahwa garis waktu tetap mengacu pada tantangan yang harus dia tangani. 

Baca Juga: 3 Menit Jadi! Es Timun Jeruk Nipis, Minuman Keluarga Pas Untuk Berbuka Puasa

Oleh karena itu, Kalender Google membantu menjalankan jadwalnya, termasuk diskusi mingguan yang merupakan bagian favoritnya.

Diskusi mingguan berdampak lebih krusial bagi Luthfi. Dia belum pernah belajar tentang Android sebelumnya, dan kesulitan meningkatkan kemampuannya untuk mengatasi materi. 

Agenda ini memang sangat membantu dalam mendongkrak pemahamannya. Selain itu, adanya teman kuliah yang ikut Bangkit juga memprakarsainya untuk mengadakan diskusi kelompok.

Baca Juga: INILAH Tata Cara Sholat Sunnah Lailatul Qadar, LENGKAP dengan Doa-doa yang Perlu Diamalkan

Menumbuhkan rasa percaya dirinya setelah menaklukan kelas "Ahli Pengembangan Android" di Bangkit, Luthfi mendaftar magang di Telkom Indonesia sebagai Pengembang Android. Namun demikian, soft skill sangat penting dalam pengembangan dirinya sebagai talenta digital.

“Manajemen waktu dan komunikasi bisa menjadi keterampilan tambahan yang penting dalam mencapai tujuan karir. Terima kasih Bangkit! Bertanggung jawab sebagai Android Developer di Telkom mendorong saya untuk melangkah lebih jauh dalam merealisasikan aplikasi saya!”

Luthfi mengatakan salah satu proses rekrutmen yang harus dilaluinya di Telkom Indonesia adalah membuat video pengenalan dirinya. Saat ini, ia menekankan bahwa keterampilan komunikasi di Bangkit sangat penting.

Baca Juga: Hari Raya Idul Fitri Sebentar Lagi, Inilah 10 Ucapan Kekinian yang Cocok untuk Dibagikan ke Media Sosial

Sebaliknya, Pengembang Android bergulat dengan penguasaan Perpustakaan dan Arsitektur Bersih, yang mencakup bagian penting dari perannya. 

Dia bertanya-tanya apakah dia belum pernah berpartisipasi di Bangkit sebagai Kohort sebelumnya. Apakah dia bisa mengatasinya dengan baik? Dia tidak yakin.

“Saya dapat menjamin bahwa Bangkit akan bijaksana dalam karier. Keterampilan yang saya peroleh memperhatikan kinerja saya dalam situasi kerja nyata. Lakukan yang terbaik dalam kesempatan ini!” Luthfi menutup wawancara.***

Ikuti selengkapnya artikel kami di Google News

Editor: Andra Adyatama

Tags

Terkini

Terpopuler