Orang Sakti Ini Menendang Banteng Hingga Menjadi Asal-usul 2 Desa yang Berbeda Kabupaten

17 November 2022, 07:30 WIB
Orang Sakti Ini Menendang Banteng Hingga Menjadi Asal-usul 2 Desa yang Berbeda Kabupaten /Fazriel Dhany/YouTube Kang Odoy Channel

PORTAL MAJALENGKA - Asal-usul nama sebuah desa bisa diangkat dari kondisi geografis atau adanya kejadian masa silam.

Terdapat 2 desa berjauhan dan berbeda Kabupaten yakni di Kabupaten Majalengka dan Cirebon. Namun memiliki keterkaitan kisah yang sama.

Asal-usul 2 desa ini konon diakibatkan oleh tendangan seorang yang sakti dan korbannya terpental menjadi 2 bagian.

Baca Juga: Nama-nama Prajurit Mataram yang Diberikan Oleh Penduduk Cikasarung, Majalengka Terkait Asal-usul Desanya

Dilansir dari Jurnal Diglosia tentang Cerita Rakyat Majalengka (2021:12), Syekh Magelung dari Cirebon meradang karena Nyimas Gandasari telah diganggu.

Diceritakan bahwa Nyimas Gandasari adalah salah seorang kepercayaan Sunan Gunung Jati bahkan pendapat lain mengatakan, ia merupakan anak angkat dari Syekh Syarif Hidayatullah.

Nyimas Gandasari selain memiliki paras yang cantik, ia juga terkenal karena memiliki kesaktian yang tak terkalahkan.

Baca Juga: Sejarah Asal-usul Pondok Buntet Pesantren Cirebon, Keistimewaan dan Kehebatan Kyai Abbas Buntet

Sedangkan Syekh Magelung Sakti adalah seorang dari Negeri Syam yang konon rambutnya menjuntai panjang dan tidak bisa dipotong kecuali oleh Sunan Gunung Jati.

Ia pun kemudian menjadi murid Sunan Gunung Jati dan menjadi Panglima perang Kesultanan Cirebon yang dipimpin Sunan Gunung Jati kala itu.

Nyimas Gandasari dan Syekh Magelung Sakti yang waktu itu bisa menandingi bahkan mengalahkan Nyimas Gandasari pada akhirnya dinikahkan oleh Sunan Gunung Jati.

Baca Juga: Prajurit Mataram Siapkan Logistik Penyerbuan dan Menjadi Asal-usul Desa Cikasarung Majalengka

Dalam cerita rakyat konon sebuah desa di Majalengka berhubungan dengan sebuah desa yang ada di kabupaten Cirebon sebelah timur.

Pada suatu hari Nyimas Gandasari dihadang dan diganggu oleh seekor banteng berukuran besar saat keluar dari istana.

Nyimas Gandasari dengan kesaktiannya yang tak bisa dianggap remeh pun mampu meloloskan diri dari gangguan banteng tersebut.

Baca Juga: Jarang Diketahui! Inilah Rahasia Besar Gus Dur Dengan Mbah Maimun

Kejadian tersebut dilihat oleh Syekh Magelung Sakti bersama teman-temannya dan membuat ia meradang.

Syekh Magelung Sakti pun maju menghadapi banteng yang besar dan ganas itu. Namun banteng bukanlah tandingan Syekh Magelung Sakti.

Dengan sekali tebas, kepala banteng itu terlepas dari tubuhnya dengan darah berceceran.

Namun anehnya banteng ini masih bisa mengamuk. Bahkan konon kepalanya masih dapat menyeruduk dan badannya masih mampu berdiri kemudian berlari membabi-buta.

Baca Juga: Tes Usia Mental, Berapa Jumlah Anjing yang Ditemukan pada Gambar Ini

Dengan kesaktian Syekh Magelung Sakti, kepala banteng ini ditendang hingga terlempar jauh ke wilayah Cirebon bagian timur.

Setelah itu daerah tersebut dinamai Desa Hulubanteng. Hulubanteng terdiri dari dua kata yakni 'Hulu' atau kepala dan Banteng.

Daerah ini terletak di kecamatan Pabuaran, kabupaten Cirebon yang berdekatan dengan wilayah Ciledug.

Baca Juga: Seberapa Peka Kamu terhadap Pasanganmu? Coba Link Tes Ujian Kepekaan Google Form Ini

Badan banteng yang masih berdiri itu kemudian ditendang kembali oleh Syekh Magelung hingga terlempar ke dalam sebuah sungai di dekat kawasan Rajagaluh.

Tempat itu kemudian bernama Desa Leuwimunding. Leuwimunding terdiri dari 2 suku kata yakni 'Leuwi' dalam bahasa sunda yang berarti sungai dan 'Munding' yang memiliki arti kerbau atau bisa disebut banteng.

Desa Leuwimunding terletak di Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka atau sebelah utara Kecamatan Rajagaluh.

Baca Juga: Satpol PP Ini Ciut Ketika Keramat Gus Dur Usir Dirinya yang Hendak Angkut Gerobak Ketoprak

Itulah kisah tentang orang sakti yang menendang banteng hingga menjadi asal-usul 2 Desa Berbeda Kabupaten.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Jurnal Diglosia Cerita Rakyat Majalengka Vol.5

Tags

Terkini

Terpopuler