Terkait Asal-usul Majalengka, Kisah Nyi Rambut Kasih, Ratu Cantik yang Murka Saat Ditolak Cintanya

2 Oktober 2022, 15:25 WIB
Ilustrasi Majalengka yang namanya berawal dari cinta Nyi Rambut Kasih yang ditolak Pangeran Muhammad. /Youtube Bot TV

PORTAL MAJALENGKA - Ratu Sindangkasih atau akrab disapa Nyi Rambut Kasih merupakan seorang ratu yang terkenal di Majalengka.

Nyi Rambut Kasih sebagai penguasa kerajaan Panyidagan yang sekarang disebut Majalengka, merupakan ratu yang adil dan bijaksana.

Majalengka saat itu, menjadi wilayah yang aman karena Nyi Rambut Kasih mempunyai kesaktian yang luar biasa.

Baca Juga: Nyi Rambut Kasih, Ratu Panyidagan Kaitannya dengan Asal-usul Kabupaten Majalengka, Ini Kisahnya!

Dilansir dari channel YouTube Dongeng Kita, Nyi Rambut Kasih meskipun merupakan ratu yang cantik, namun mengalami kisah cinta yang tidak sebanding dengan parasnya.

Diceritakan saat itu Nyi Rambut Kasih mewanti-wanti kepada para Senopati dan rakyatnya, bahwa akan datang seorang yang tegap dan akan merubah keyakinan rakyatnya kepada kerajaan Panyidagan.

Keyakinan tersebut akan berubah saat kerajaan Panyidangan sudah tidak dipegang oleh Nyi Rambut Kasih dan para pengikut setianya.

Oleh karena itu, Nyi Rambut Kasih sebagai seorang ratu memerintahkan para senopati untuk menangkap siapa saja yang memasuki perbatasan.

Terkecuali para pedagang atau tamu yang hendak mengadakan urusan kerjasama dengan kerajaan Panyidangan.

Baca Juga: Ujian Syekh Magelung Sakti Mencari Sunan Gunung Jati sebagai Mursyid, Sayembara Kalahkan Nyi Mas Gandasari

Saat itu ditemukan seorang pemuda oleh 3 Senopati kepercayaan ratu, setelah dikejar ternyata pemuda tersebut memiliki kesaktian yang tidak kalah dengan  mereka.

Pemuda itu masuk ke dalam tanah dan hilang tanpa jejak karena tanah tersebut menutup kembali dan tak terlihat bekasnya.

Saat di dalam tanah, Pangeran Muhammad nama pemuda tersebut lalu berdoa dan memohon diberi kekuatan oleh Tuhan agar dapat keluar dari dalam tanah.

Dengan keuletan pemuda asal Negeri Sinuhun Jati Cirebon tersebut, akhirnya perlahan dapat keluar dari dalam tanah.

Pangeran Muhammad terus mengorek dan melubangi tanah, sampai akhirnya dia menemukan cahaya sebagai tanda bahwa dia sudah dapat keluar dari tanah.

Baca Juga: Rompi Ontokusumo Sunan Kalijaga Dapat Kalahkan Kesaktian Nyi Roro Kidul: Kisah Walisongo

Di saat bersamaan, di dalam kerajaan Panyidagan, 3 Senopati melapor kepada Nyi Rambut Kasih atas peristiwa yang mereka alami.

Singkat cerita, mereka diperintahkan untuk terus mencari dan menangkap Pangeran Muhammad untuk dibawa ke hadapan ratu.

Saat beristirahat di sebuah kebun jati, Pangeran Muhammad berhasil ditangkap oleh 3 Senopati tersebut, hingga akhirnya dibawa ke hadapan Nyi Rambut Kasih.

Saat tiba di halaman Kaputren, Nyi Rambut Kasih telah berdiri dan menunggu kedatangan pemuda tersebut.

"Biarkan pemuda itu beristirahat terlebih dahulu dan perlakukan dia layaknya seorang tamu," ucap Ratu kepada Ki Gedeng Cigobang.

Baca Juga: Update Korban Meninggal Dunia Tragedi Arema FC vs Persebaya Surabaya Bertambah, Kini Jadi 187 Orang

Rupanya diam-diam Nyi Rambut Kasih terpesona kepada Pangeran Muhammad sambil memperhatikannya dari jendela Kaputren.

Setelah Pangeran Muhammad membersihkan diri, dia pun menghadap Ratu Panyidagan sesuai dengan titahnya.

Saat itu pemuda tersebut menyampaikan bahwa dia adalah utusan dari Negeri Sinuhun Jati Cirebon guna mencari buah Maja.

Buah Maja tersebut akan digunakan sebagai bahan obat-obatan untuk menyembuhkan wabah yang kala itu sedang melanda wilayahnya.

"Baiklah aku akan memenuhi permintaanmu dengan memberikan buah Maja, asalkan memenuhi syarat dariku," ucap Ratu mengajukan syarat.

Baca Juga: Tembakan Gas Air Mata, Diduga Jadi Pemicu Tragedi Ratusan Nyawa Melayang di Kanjuruhan Malang

"Apakah syaratnya Baginda Ratu?" Jawab pangeran Muhammad.

"Syaratnya sangat mudah, aku ingin mempunyai keturunan untuk melanjutkan kerajaan Panyidagan ini, dan hanya kamu yang paling sesuai untuk menjadi pendampingku" kata sang ratu.

"Ampun Baginda Ratu, syarat ini terlalu berat. Bukan bermaksud tidak mengagumi kecantikan Baginda Ratu, akan tetapi hamba sudah punya istri dan lagi menurut agama hamba tidak baik mencintai orang yang sudah punya istri" jawab pangeran Muhammad.

Karena hal tersebut, Nyi Rambut Kasih sangat murka sebab permintaannya ditolak, lalu menyuruh para senopati untuk menjebloskan pangeran Muhammad ke dalam penjara.

Pangeran Muhammad tidak diperkenankan kembali ke Cirebon dan sang Ratu juga bersikukuh tidak akan memberikan buah maja kepadanya.

Baca Juga: IDENTITAS POLISI Meninggal Korban Kerusuhan Suporter di Stadion Kanjuruhan Malang usai Laga Arema vs Persebaya

Dalam keadaan marah, sang ratu masuk ke dalam kaputren dengan diiringi langit mendung yang sangat gelap dan akhirnya turun hujan sangat deras.

Keesokan harinya, langit Panyidagan kembali cerah, rakyat melakukan aktivitas seperti biasanya. Namun semua orang kaget dan heran saat melihat keadaan komplek kerajaan.

Kaputren beserta Nyi Rambut Kasih kini telah hilang, bahkan kebun maja yang luas dan hijau pun hilang tanpa bekas.

Dari sinilah sebutan "Majalengka" dimulai, kala itu rakyat berteriak dengan kata "Maja Langka" yang artinya "Maja hilang atau tidak ada" dan kemudian berubah menjadi Majalengka.

Sang pujaan hati Nyi Rambut Kasih yakni pangeran Muhammad rupanya tidak berhasil mencari buah maja.

Baca Juga: 15 TWIBBON HITZ Untuk Peringati Hari Batik Nasional Tahun 2022

Diceritakan bahwa pangeran Muhammad kemudian melakukan tapa di gunung Haur sampai meninggal dan dikebumikan di sana.

Sejak itu gunung Haur terkenal dengan nama Margatapa karena ada pangeran utusan dari Sinuhun Jati Cirebon bertapa di sana hingga meninggal.

Itulah kisah tentang Nyi Rambut Kasih, Ratu cantik yang murka saat ditolak cintanya kaitannya dengan asal-usul Majalengka. *

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: Youtube Dongeng Kita

Tags

Terkini

Terpopuler