Nakes Korban Kekerasan KKB di Distrik Kiwirok Papua Ceritakan Kronologi Penyerangan dengan Berurai Air Mata

20 September 2021, 15:51 WIB
Aksi KKB di Distrik Kiwirok, hal yang sama juga dilakukan di Okhika /instagram@papua_talk/Jurnal Palopo

PORTAL MAJALENGKA - Salah seorang tenaga kesehatan (nakes) korban kekerasan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menceritakan kronologi terjadinya penyerangan puskesmas di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, pada Jumat 17 September 2021.

Marselinus Ola Attanila (30) nakes yang selamat bersama 8 rekannya dalam peristiwa penyerangan KKB mengisahkan awal mulai terjadinya aksi brutal tersebut dengan berurai air mata.

"Awalnya kami sudah mendengar ada rencana penyerangan ke Pos TNI-AD, sehingga kami tetap berada dan bersembunyi di puskesmas," kata Marselinus mengawali cerita.

Baca Juga: Dialog dengan Anggota MRP, Mahfud MD Tegaskan Sikap Pemerintah soal Teroris KKB

Setelah memutuskan untuk tetap siaga di puskesmas, berita penyerangan itu justru berbalik. KKB melancarkan aksi penyerangan hingga melakukan pembakaran puskesmas dan rumah tinggal para nakes.

"Namun tiba-tiba mereka (KKB) menyerang dan melempari puskesmas dengan batu dan membakar puskesmas dan rumah yang menjadi tempat tinggal nakes," lanjutnya.

Mengetahui hal itu, para nakes termasuk Marselinus kocar-kacir keluar dari puskesmas mencoba mengamankan diri dari penyerangan brutal KKB. Karena panik, mereka berpencar.

Baca Juga: Mahfud MD Sebut KKB Pimpinan Kagoya dan Lekagak Makin Terjepit

Saat melarikan diri, Marselinus bersama tiga rekannya lari ke permukiman warga. Namun saat tiba di salah satu rumah dan bersembunyi, ia justru terjebak di jurang. Tepat di belakang rumah tersebut.

Karena KKB terus melakukan pengejaran, Marselinus dan ketiga rekannya termasuk almarhum Gabriella Meilan nekat masuk ke jurang. Namun teroris itu tetap melakukan pengejaran hingga akhirnya tertangkap dan dianiaya.

"Bahkan rekan wanita dianiaya termasuk almarhum Gabriela Meilan yang mengalami luka serius," kata Marselinus.

Baca Juga: Operasi Satgas Nemangkawi Diperpanjang 6 Bulan, Sikat Habis Teroris KKB

Akibat mengalami luka serius, Gabriela Meilan tewas di tempat. Sementara Marselinus dan satu orang rekannya berhasil melarikan diri meski sempat mendapatkan penganiayaan.

Keduanya ditemukan warga sipil keesokan harinya dalam keadaan selamat. Keduanya langsung dievakuasi ke rumah warga.

Menurut Marselinus, yang dilakukan KKB di luar batas kemanusiaan. Karena melakukan penganiayaan hingga rekan-rekan wanita pakaiannya dilepas dengan kasar bahkan ada yang menggunakan senjata tajam.

Baca Juga: TNI-Polri Tembak Mati Komandan KKB Lesmin Waker yang Merupakan Penembak Bharada Komang

"Aksi mereka benar-benar brutal bahkan hingga kini seorang rekan yakni Gabriel Sokoy belum diketahui nasibnya," kata Marselinus melanjutkan.

Sembilan tenaga kesehatan yang dievakuasi yaitu Lukas Luji, Marthinus Deni Setya, Siti Khotijah, Dr. Restu Pamanggi, Marselinus Ola Atanila, Patra, Emanuel Abi, Katrianti Tandila dan Kristina Sampe Tonapa serta Pratu Ansar anggota Yonif 403/WP.***

Editor: Husain Ali

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler