Dua Wali Allah Bertemu, Mengharukan sampai Air Mata Membasahi Pakaian

- 2 Oktober 2023, 20:39 WIB
 Mbah Hamid Pasuruan
Mbah Hamid Pasuruan /

PORTAL MAJALENGKA - Pertemuan dua Wali Allah berlangsung haru, diwarnai dengan pelukan dan tangisan.

Wali Allah tersebut adalah Mbah Hasan Genggong dan Mbah Hamid Pasuruan. Saat bertemu keduanya menangis dalam pelukan sehingga air mata membasahi pakaian.

Dikutip dari kanal Youtube Penerus Para Nabi, kisah mengharukan tersebut diceritakan KH Moh. Hasan Abdil Bar, cucu Kiai Hasan Genggong.

Baca Juga: LUCU, Kisah Gus Dur Dikejar-kejar Polisi Minta Salaman

Dikisahkan Mbah Hamid Pasuruan muda punya rencana berangkat ke Genggong untuk sowan kepada waliyullah masyhur, KH Moh Hasan. 

Saat itu, nama Mbah Hamid Pasuruan saat itu belum masyhur kewalian dan karomahnya.

Sowan kepada ulama sepuh menjadi tradisi Mbah Hamid untuk mengais berkah.

Baca Juga: LUCU, Kisah Gus Dur Dikejar-kejar Polisi Minta Salaman

Walaupun tidak ada alat komunikasi, rencana kedatangan Mbah Hamid ini sudah diketahui Kiai Hasan Genggong.

Karena itu, Kiai Hasan berpesan kepada santrinya.

"Nak, sebentar lagi akan datang Rasulullah dari Pasuruan. Kalau sudah datang, suruh masuk ya nak."

Baca Juga: Tanda-tanda Wali Allah Hidup di Sekitar Kita, Rasakan dan Nyata

Santri tentu saja bingung dengan dawuh Kyai Hasan Genggong, Kok Rasulullah datang dari Pasuruan, maksudnya apa ini.

Santri hanya taat saja, menjalankan perintah sang kyai yang dicintainya.

Sesuai waktunya, datanglah seorang tamu dan disambut oleh santri.

"Assalamualaikum...," kata tamu itu.

"Waalaikum salam," jawab santri.

"Asalnya dari mana," santri bertanya kepada tamu itu.

"Saya dari Pasuruan," jawab tamu itu.

Kaget santri itu. Apa istimewanya tamu ini, kok sampai disebut Rasulullah oleh Kiai Hasan Genggong.

Karena sesuai perintah, santri itu berikan penghormatan kepada Kiai Hamid, dipersilahkan segera masuk ruang tamu.

Tak disangka, sampai diruang tamu langsung disambut Kiai Hasan Genggong. 

Pertemuan Mbah Hamid Pasuruan dan Kiai Hasan Genggoh penuh getaran. Keduanya sama-sama berpelukan dan menangis, sampai air mata membasahi pakaian keduanya

Setelah dirasa cukup dan selesai sowan kepada Kiai Hasan, maka Kiai Hamid Pasuruan mohon pamit dan oleh Kiai Hasan kemudian diberi kalung sorban.

Usai kejadian itu, nama Kiai Hamid Pasuruan begitu masyhur ihwal karomah dan kewaliannya. .

Kiai Hasan Genggong juga sosok yang dihormati Kiai Hamid. Keduanya sosok waliyullah yang dicintai jutaan umat.***

--++++---

Ketika Wali Allah Berhenti Menyamar Jadi Kuli Panggul, Terjadi Sesuatu yang Tak Terduga

PORTAL MAJALENGKA - Seorang Wali Allah dikisahkan ingin berhenti menyamar seorang kuli panggul yang dijalaninya setiap hari.

Namun justru doa Sang Wali selanjutnya yang diijabah Allah SWT, menjadikan sesuatu yang tak terduga.

Kisah tersebut disampaikan Gus Baha panggilan KH Baharuddin Nursalim, dalam sebuah ceramahnya.

Kisah ini terdapat dalam syarah al Hikam, kitab rujukan banyak ulama tasawwuf terutama yang berthariqah syaziliyyah.

Pengarang Al hikam adalah Syeikh Ibn 'Atha'illah as Sakandari. Dikenal luas di bidang tasawuf sebagai seorang master atau syeikh besar ketiga di lingkungan tarekat sufi Syadziliyah.

Dalam Kitab Hikam, kata Gus Baha, dijelaskan bahwa doa itu tidak boleh dikreasikan meskipun oleh seorang wali.

Gus Baha kemudian menceritakan tentang sebuah kisah masyhur seorang wali yang berdoa.

Dikisahkan, ada seorang Wali yang bekerja sebagai kuli panggul di pasar.

Karena dia seorang wali setelah mendapatkan makan satu piring cukup lalu wali tersebut pulang.

Sebagai seorang Wali, dia tidak menginginkan kekayaan, sehingga setelah bekerja dilanjutkan ibadah terus.

Namun, lama-lama wali tersebut matur atau protes kepada Allah SWT,

"Ya Allah saya itu wali, konsentrasi saya hanya ibadah, ngapain harus jadi "Hammal" atau kuli panggul."

Selanjutnya dia berdoa. "Tolong kasih rizki yang tanpa saya kerja."

Singkat cerita, Allah SWT mengabulkan doa wali tersebut.

la ditakdir Allah SWT dicurigai sebagai seorang maling sehingga Wali itu ditangkap. Akhirnya wali tersebut dipenjara.

Di dalam penjara wali tersebut tiap pagi mendapat makan sore mendapat makan.

Lalu wali tersebut bertanya, "Ya Allah mengapa jadi begini?"

"Kan kamu meminta rizki yang tanpa kerja, Ya di penjara itu."

Makanya semenjak itu wali-wali tidak berani doa, karena sekali doa salah, itu akan jadi masalah.

Demikian Kisah Wali Pensiun Jadi Kuli Panggul yang disampaikan Gus Baha. Wallahu A'lam Bishowab.***

Editor: Muhammad Ayus


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah