“Kau ini bagaimana, bagian parang yang tumpul kau arahkan ke kayu, sungguh bodoh sekali kau,” ujar pedagang budak.
Baca Juga: TV Kamu Termasuk Analog atau Digital? Jangan Bingung, Ketahui Ciri-Ciri Berikut
Raja mencoba membalik parangnya dan mencoba lagi membelah kayu. Namun, tetap saja apa yang dilakukam Raja tersebut terasa kaku bagi si badui penjual budak.
“Oh, beginikah derita orang-orang miskin mencari sesuap nasi, harus bekerja keras terlebih dahulu. Wah, lama-lama aku tak tahan juga,” gumam Raja.
Si Badui menatap lama-lama Raja, lama-lama dia merasa rugi membeli budak yang bodoh. “Hai Badui, cukup sudah aku tak tahan,” ucap Raja.
“Kurang ajar! Kau budakku, harus patuh padaku,” kata badui itu sambil memukuli Raja.
“Hai badui! aku adalah rajamu, sultan Harun Ar Rasyid!” kata Raja sembari menunjukan tanda kerajaannya.
Baca Juga: PKH Tahap 4 Bansos Penutup Tahun 2022, Segera Cek Nama Penerima dan Dapatkan Uang Segini
Pedagang itu kaget dan mulai mengenal Baginda Raja. Dia pun langsung menjatuhkan diri menyembah Raja. Sang Baginda Raja pun mengampuni pedagang budak itu, karena memang dia tidak tahu.
Tetapi kepada Abu Nawas Baginda Raja amat murka dan gemas. Ingin sekali rasanya dia meremas-remas tubuhnya seperti telur. *