Abu Nawas Nekat! Jual Raja Harun Ar Rasyid kepada Orang Badui Penjual Budak

- 3 November 2022, 15:00 WIB
Ilustrasi Abu Nawas menjual Raja Harun Ar Rasyid ke badui penjual budak.
Ilustrasi Abu Nawas menjual Raja Harun Ar Rasyid ke badui penjual budak. /Youtube/humorsufiofficial

 

PORTAL MAJALENGKA - Akal Abu Nawas memang tidak ada habisnya. Dengan keyakinan yang kuat, Abu Nawas merencakan akan menjual Raja Harun Ar Rasyid.

Bagi Abu Nawas, hanya Raja Harun Ar Rasyid yang patut untuk dijual. Selama ini Raja hanya menyusahkan dan merepotkannya saja, sudah sepatutnya giliran Abu Nawas mengerjainya sekarang.

Abu Nawas kemudian menghadap Raja Harun Ar Rasyid dal;am sebuah kesempatan.

“Ada sesuatu yang menarik yang hendak hamba sampaikan kepada Paduka yang mulia,” ujar Abu Nawas.

“Apa itu, wahai Abu Nawas?" tanya Raja dengan rasa tertarik.

Baca Juga: Kisah Abu Nawas Diberi Hadiah Cincin Permata Karena Mengalahkan Puluhan Tabib

“Sesusatu yang hamba yakin belum pernah terlintas dalam benak Paduka yang mulia,” jelas Abu Nawas.

“Kalau begitu cepatlah ajak aku kesana Abu Nawas,” ujar Raja semakin penasaran.

“Tetapi Paduka yang mulia..,” Abu Nawas sengaja tidak melanjutkan kalimatnya.

“Tetapi apa?” Raja tidak sabar mendengar lanjutan kalimat Abu Nawas.

“Bila Paduka yang mulia tidak menyamar sebagai rakyat biasa maka pasti akan banyak orang-orang yang ikut menyaksikan benda ajaib itu,” kata Abu Nawas.

Baca Juga: Strategi Abu Nawas Mengerjai Monyet untuk Dapat Imbalan Uang

Karena begitu besar keingintahuannya, maka Raja bersedia menyamar menjadi rakyat biasa seperti yang diusulkan oleh Abu Nawas.

Kemudian Raja dan Abu Nawas berangkat menuju ke sebuah hutan. Setibanya di hutan, Abu Nawas mengajak Raja ke sebuah pohon yang rindang dan memohon kepada sang Baginda Raja untuk menunggu disitu.

Sementara itu, Abu Nawas pergi menemui seorang badui yang pekerjaannya menjual budak. Abu Nawas mengajak orang badui itu melihat calon yang akan dijual menjadi budaknya dari jarak jauh.

Abu Nawas beralasan bahwa sebenarnya calon budak itu adalah teman dekatnya. Maka dari itu Abu Nawas tidak tega menjualnya di depan mata.

Setelah penjual budak itu memperhatikan dari kejauhan dan dia merasa cocok. Abu Nawas membuatkan surat kuasa yang menyatakan bahwa pedagang budak sekarang mempunyai hak penuh atas diri orang yang sedang duduk di bawah pohon yang rindang itu.

Baca Juga: Cerdas! Abu Nawas Beri 3 Jawaban Berbeda dari 3 Orang Bertanya Hal yang Sama

Kemudian Abu Nawas langsung pergi begitu menerima beberapa keping emas dari pedagang budak itu.

Sementara Raja masih menunggu disitu ketika pedagang budak menghampirinya. Dia tidak tahu bahwa Abu Nawas sudah pergi meninggalkannya sendirian. Raja pun merasa heran kenapa ada orang lain disitu.

“Siapa engkau?” tanya Raja kepada pedagang budak. “Aku adalah tuanmu sekarang,” jawab pedagang budak itu agak kasar.

Tentu saja pedagang budak itu tidak mengenali Raja karena pakaian yang amat sederhana seperti rakyat biasa.

“Apa maksud perkataanmu tadi?” tanya Raja dengan wajah yang merah padam menahan marah.

“Abu Nawas telah menjualmu kepadaku, ini adalah surat kuasa yang baru dibuatnya,” kata pedagang budak dengan kasar.

Baca Juga: Kisah Abu Nawas yang Terkenal Di Negeri Mesir Karena Perkara Mimpi

“Abu Nawad menjual diriku kepadamu?” Raja semakin murka. “Ya!” bentak pedagang budak itu.

“Tahukah engkau siapa aku ini?” tanya Raja semakin geram. “Tidak, dan itu tidak perlu,” ujar pedagang budak itu seenaknya.

Kemudian ia menyeret Baginda Raja ke belakang rumah. Dia memberi parang dan diberi tugas membelah kayu. “Ayo kerjakan!” gertak pedagang budak.

Raja mencoba memegang kayu dan mencoba membelahnya, namun si badui yang melihat cara Raja membelah kayu merasa aneh.

“Kau ini bagaimana, bagian parang yang tumpul kau arahkan ke kayu, sungguh bodoh sekali kau,” ujar pedagang budak.

Baca Juga: TV Kamu Termasuk Analog atau Digital? Jangan Bingung, Ketahui Ciri-Ciri Berikut

Raja mencoba membalik parangnya dan mencoba lagi membelah kayu. Namun, tetap saja apa yang dilakukam Raja tersebut terasa kaku bagi si badui penjual budak.

“Oh, beginikah derita orang-orang miskin mencari sesuap nasi, harus bekerja keras terlebih dahulu. Wah, lama-lama aku tak tahan juga,” gumam Raja.

Si Badui menatap lama-lama Raja, lama-lama dia merasa rugi membeli budak yang bodoh. “Hai Badui, cukup sudah aku tak tahan,” ucap Raja.

“Kurang ajar! Kau budakku, harus patuh padaku,” kata badui itu sambil memukuli Raja.

“Hai badui! aku adalah rajamu, sultan Harun Ar Rasyid!” kata Raja sembari menunjukan tanda kerajaannya.

Baca Juga: PKH Tahap 4 Bansos Penutup Tahun 2022, Segera Cek Nama Penerima dan Dapatkan Uang Segini

Pedagang itu kaget dan mulai mengenal Baginda Raja. Dia pun langsung menjatuhkan diri menyembah Raja. Sang Baginda Raja pun mengampuni pedagang budak itu, karena memang dia tidak tahu.

Tetapi kepada Abu Nawas Baginda Raja amat murka dan gemas. Ingin sekali rasanya dia meremas-remas tubuhnya seperti telur. *

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: Buku kisah 1001 Malam Abu Nawas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x