Tamu Mbah Kholil Bangkalan tersebut nampak murung dan sedih sekali. Ternyata, di dalam hatinya terselimuti kesedihan akibat sapinya yang baru saja hilang.
Maklum saja, pencuri saat itu baru marak di daerah Bangkalan. Akibatnya, banyak sekali barang milik warga kampung yang dicuri.
Baca Juga: Kelebihan NU dan Muhammadiyah
Kesedihan itulah yang dibawanya kepada Mbah Kholil Bangkalan agar mendapatkan petunjuk dan ketenangan batin.
"Kyai sapi saya hilang, saya sangat sedih. Bagaimana ini Kyai? Saya ingin sapi itu bisa ditemukan," kata tamu itu dengan penuh kesedihan.
Mendengar aduan yang penuh kesedihan dari tamunya itu. Akhirnya Mbah Kholil Bangkalan memberikan atau obat pembersih perut dan menyuruh tamu itu untuk meminumnya.
Baca Juga: Kisah Botol Ajaib, Abu Nawas Bisa Penjarakan Angin
Tamu itu ragu dengan perintah Mbah Kholil Bangkalan lantaran baru saja menjelaskan kondisi sapinya yang hilang kok malah dikasih obat sakit perut.
"Kyai ini gimana ya, saya minta tolong terkait sapi yang hilang kok malah dikasih obat pembersih perut, engga nyambung ini," gumamnya dalam hati.
Meski demikian, karena hal itu merupakan perintah Mbah Kholil Bangkalan, tamu itu tidak bisa berkutik dan hanya bisa menurutinya.