Bulan Maulid Nabi Muhammad SAW Perbanyak Sholawat Adhimiyah, Berikut Lafal Arab dan Latin serta Fadilahnya

- 9 Oktober 2022, 17:00 WIB
Bulan Maulid Nabi Muhammad SAW Perbanyak Sholawat Adhimiyah, Berikut Lafal Arab dan Latin serta Fadilahnya
Bulan Maulid Nabi Muhammad SAW Perbanyak Sholawat Adhimiyah, Berikut Lafal Arab dan Latin serta Fadilahnya /Freepik.com/pikisuperstar

PORTAL MAJALENGKA - Sejak awal abad ketujuh Hijriyah umat Islam di berbagai belahan dunia bersuka cita menyambut dan merayakan Maulid, sebagai bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah suatu bentuk ekspresi syukur umat Islam kepada Allah SWT atas nikmat rahmat yang agung tersebut.

Dengan kelahiran atau Maulid Nabi Muhammad SAW, umat Islam di penjuru dunia mengenal akan adanya Tuhan satu-satunya yang berhak dan wajib disembah, yakni Allah SWT.

Baca Juga: Mengingat Maulid Nabi, Melihat Rasulullah Muhammad SAW dari Sisi Manusia Biasa Tetap Istimewa dan Mengagumkan

Perayaan Maulid juga merupakan salah satu bentuk kecintaan umat Islam kepada insan utama serta makhluk yang termulia, Nabi Muhammad SAW.

Selain dengan bentuk perayaan, di bulan Maulid ini umat Islam sangat dianjurkan untuk memperbanyak ibadah kepada Allah SWT. Salah satu di antaranya adalah membaca sholawat Nabi Muhammad SAW.

Dengan memperbanyak bersholawat diharapkan cinta seorang muslim kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW semakin bertambah kokoh.

Baca Juga: Gus Dur Pamerkan Keberanian Banser kepada Pimpinan Negara, Diperintahnya Berenang 100 Kali Putaran Kapal

Sementara fadilah dari sholawat itu sendiri sudah terang dijelaskan baik dalam Alquran maupun Hadits.

Adapun di antara bacaan sholawat yang bisa dijadikan amalan harian, lebih khusus dalam bulan ini adalah sholawat Adhimiyah, seperti berikut:

اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْئَلُكَ بِنُوْرِ وَجْهِ اللهِ الْعَظِيْمِ الَّذِيْ مَلَاءَ أَرْكَانِ عَرْشِ اللهِ الْعَظِيْمِ وَقَامَتْ بِهِ عَوَالِمُ الْعَظِيْمِ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ ذِي الْقَدْرِ الْعَظِيْمِ بِقَدْرِ عَظَمَةِ ذَاتِ اللهِ الْعَظِيْمِ فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ عَدَدَ مَا فِيْ عِلْمِ اللهِ الْعَظِيْمِ صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ اللهِ الْعَظِيْمِ تَعْظِيْمًا لِحَقِّكَ يَامَوْلَانَا يَامُحَمَّدُ يَاذَا الْخُلُقِ الْعَظِيْمِ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَعَلَى اٰلِهِ مِثْلَ ذٰلِكَ وَاجْمَعْ بَيْنِيْ وَبَيْنَهُ كَمَا جَمَعْتَ بَيْنَ الرُّوْحِ وَالنَّفْسِ ظَاهِرًا وَبَاطِنًا يَقْظَةً وَمَنَامًا وَاجْعَلْهُ يَا رَبِّ رُوْحًا لِذَاتِي مِنْ جَمِيْعِ الْوُجُوْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ يَاعَظِيْم

Baca Juga: Begini Cara Abu Nawas Membagi 5 Butir Telur untuk Tiga Orang dengan Adil

Allâhumma innî as-aluka binûri wajhillâhil ‘adhîmi allazî mala-a arkâna ‘arsyillâhil ‘adhîmi wa qâmat bihi ‘awâlimul ‘adhîmi an tushalliya ‘alâ sayyidinâ wa mawlânâ muḫammadin dzil qadril ‘adhîmi bi qadri ‘adhamatillâhil ‘adhîmi fî kulli lamḫatin wa nafasin ‘adada mâ fî ‘ilmillâhil ‘adhîmi shâlâtan dâ-imatan bi dawâmillâhil ‘adhîmi ta’dzîman li haqqika yâ maulânâ yâ muḫammadu yâ dzal khuluqil ‘adhîmi wa sallim ‘alaihi wa ‘alâ âlihi mitsla dzâlika wajma’ bainî wa bainahu kamâ jama’ta bainar rûḫi wan nafsi dhâhiran wa bâthinan yaqdhatan wa manâman ya rabba rûḫan li dzâtî min jamî’il wujûhi fiddun-yâ wal âkhirati yâ ‘adhîm.

Artinya, “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan cahaya Dzat Allah Yang Mahaagung, yang memenuhi tiang-tiang arasy Allah yang agung. Dengannya, berdirilah alam-alam (ciptaan) Allah Yang Mahaagung, agar shalawat tersampaikan atas pelindung kami, Muhammad saw, yang memiliki derajat yang agung, sebesar keagungan Dzat Allah Yang Mahaagung dalam setiap kedipan dan napas, sebanyak apa yang ada (tertulis) dalam ilmu Allah Yang Agung.

(Alam-alam itu bersholawat) dengan shalawat yang abadi seiring keabadian Allah Yang Maha Agung, untuk mengagungkan kedudukanmu, wahai junjungan kami, wahai Muhammmad, wahai yang memiliki akhlak yang agung.

Baca Juga: Link Tes Ujian Depresi, Coba dan Cek Apakah Kamu Merasa Depresi atau Baik-Baik Saja

(Ya Allah) sampaikanlah salam kepada beliau serta keluarganya seperti yang demikian (disebut) itu. Kumpulkanlah aku dengannya sebagaimana Engkau kumpulkan antara ruh dan napas, secara lahir maupun batin, dalam keadaan terjaga maupun tidur. Jadikanlah dia, ya Allah, sebagai ruh bagi jiwaku, dari setiap arah di dunia dan di akhirat, wahai Dzat Yang Maha Agung.”

Adapun fadilah dari sholawat Adhimiyah dijelaskan Syekh Ahmad Farid al-Mazidi dalam al-Qhutbun Nabawi, bahwa orang-orang yang biasa membaca sholawat Adhimiyah, maka akan berjumpa dengan Rasulullah dalam keadaan nyata sebelum kematian mendatanginya. (Ahmad Farid al-Mazidi, al-Qhutbun Nabawi, [Beirut, Darul Fikr: tanpa tahun], halaman 222).

Selain keutamaan di atas Syekh Yusuf bin Ismail an-Nabhani dalam salah satu kitab karangannya juga menjelaskan bahwa Sayyid Ahmad bin Idris selaku penulis sholawat Adhimiyah ini memiliki banyak karomah.***

Editor: Husain Ali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x