Dikisahkan, saat Mbah Moen masih mondok di Lirboyo, sekitar pukul 11 siang, Mbah moen mendengar suara yang memanggil beliau dari kuburan Setono Gedong.
Orang itu pun berkata, kurang lebihnya sebagai berikut:
"Awakmu ora usah ngelek-ngelek wong sing sekolah umum, awakmu ngaji wae sing tenan.
(kamu tidak usah menjelek-jelekkan orang yang sekolah 'Formal', kamu sebagai santri ngaji saja yang sungguh-sungguh)" ucap orang tua itu pada Mbah Moen Muda.
Orang tua itu pun kembali melanjutkan ucapannya,
"Cung.... Sekarang kamu mempelajari ilmu agama melalui kitab-kitab yang berbahasa Arab.
Nantinya kamu akan menemui suatu zaman, pada zaman itu ilmu agama dipelajari menggunakan buku-buku terjemahan.
Kamu tidak boleh anti terhadap dengan hal itu. Akan tetapi kamu harus memegang dengan sungguh-sungguh mengaji kitab-kitab bahasa Arab.” ucap orang tua itu kepada Mbah Moen Muda.
Setelah berpesan, orang tua itu kemudian berdo'a sangat lama dan diamini oleh Mbah Moen Muda. Setelah berdoa orang itu kemudian menghilang. Orang itu adalah Nabi Khidir AS.