Network
PORTAL MAJALENGKA – Abu Nawas sosok jenaka yang dikagumi oleh banyak orang saat itu, bahkan sang Khalifah Harun Ar-Rasyid selalu memuji kecerdasannya.
Kehadiran sosok Abu Nawas menambah rentetan orang-orang cerdas dalam catatan sejarah Islam dengan gaya humor dan perilaku sufinya.
Apa yang dilakukan Abu Nawas hampir semua orang tidak bisa langsung memahaminya.
Baca Juga: Abu Nawas Selamat dari Hukuman Berat Raja Harun Al Rasyid Berkat Buah Anggur yang Dibawanya
Bahkan segala ucapan Abu Nawas sering membuat penduduk Baghdad bingung dan marah karena selalu berbeda dari hal yang umum. Selain dikenal dengan humor dan sufinya, Abu Nawas ternyata termasuk salah satu penyair handal.
Syair-syair Abu Nawas tersebar di mana-mana dan mampu menghipnotis siapa saja yang membaca dan mendengarkannya. Seperti syair yang dikisahkan menjelang wafatnya Abu Nawas.
Syair tersebut banyak dilantunkan di mana-mana dan mampu membuat orang menangis saat mendengar syair tersebut.
Baca Juga: Abu Nawas Balas Dendam pada Raja Harun Al Rasyid, Diberi Kencing Dibalas Tinja, Dapat 100 Dinar Pula
Syair Abu Nawas ternyata banyak sekali, salah satunya tentang cinta. Ada syair Abu Nawas yang berjudul Bahasa Air Mata.
Berikut teks syair cinta Bahasa Air Mata milik Abu Nawas
Aku mati dan kau tak menyadari bahwa dirimulah yang membunuhku
Aku menyembunyikan bahasa air mataku tanpa kau tahu
Lidah dan hatiku memendam cinta
Namun dengan cinta, air mataku mampu berbicara
Meski air mataku tak tampak sebab cinta yang terpendam
Namun bahasa tubuhku yang tak berdaya ini bisa diterjemahkan
Itulah syair cinta milik Abu Nawas yang sangat begitu dalam maknanya. Betapa ungkapan cinta Abu Nawas yang tertuang dalam syair begitu amat dalam.
Meski dikenal sebagai orang yang sering dianggap gila, Abu Nawas memiliki segudang prestasi, seperti bagaimana Abu Nawas membuat Khalifah Harun Ar-Rasyid memuji kecerdasannya, membuat penduduk Baghdad kagum dan marah atas kecerdikan yang dimilikinya.
Itulah sosok Abu Nawas, sosok jenaka yang hidup di masa Khalifah Harun Ar-Rasyid dan mampu membuat orang mengidolakannya. Meskipun tidak dikenal sebagai ulama, Abu Nawas lebih sering dikenal sebagai sosok sufi akibat perilakunya yang sering di batas normal orang saat itu.***
