Abu Nawas menerimanya kemudian berlalu, tanpa banyak kata. Tapi dalam hati dia merasa cemas bertanya.
"Apakah bisa menuruti kemauan sang menteri? Apakah ini satu di antara tipu dayanya buat menghancurkan nama baikku?," tanya Abu Nawas dalam hati.
Baca Juga: Siap-siap Dana BSU 2022 Segera Cair, Kemnaker Sudah Terima 5 Juta Data Calon Penerima
Meski demikian Abu Nawas tetap berusaha tenang. Dua minggu kemudian dia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara menteri mengajaknya menghadap Baginda Raja Harun Al Rasyid.
"Baginda saya akan perlihatkan siapa sesungguhnya diriku ini," kata menteri.
"Hai menteri ada apa dengan dirimu," bentak Raja Harun Al Rasyid.
Baca Juga: Selesai Demo, GMNI, HMI, dan PMII Cirebon Ikut Bagikan Sembako Bersama Polresta Cirebon
"Tenang Baginda, hari ini Baginda bakal tahu kecerdasan akalku sesungguhnya mengungguli kecerdasan Abu Nawas," ucap menteri itu dengan sombong.
"Apa yang bakal dibuat oleh menteri Ini," kata Abu Nawas dalam hati.
"Baiklah bila satu di antara kalian menang maka ia memiliki hak memperoleh sekantung dinar ini. Namun untuk yang kalah bakal dihukum tiga bulan di penjara," tutur Raja Harun Al Rasyid.