Kisah Penuh Hikmah Tentang Wali yang Rugi dan Preman Beruntung, Diceritakan Gus Baha

- 1 September 2022, 17:30 WIB
Gus Baha pernah berkisah mengenai wali yang dicabut amalnya oleh Allah dan preman yang dihapus dosanya.
Gus Baha pernah berkisah mengenai wali yang dicabut amalnya oleh Allah dan preman yang dihapus dosanya. /Foto dok.: Instagram/@ngajigusbaha/

 

PORTAL MAJALENGKA - Gus Baha yang memiliki nama asli KH Ahmad Bahauddin Nursalim, merupakan putra pengasuh pondok pesantren Alquran di Kragan, Narukan, Rembang, Jawa Tengah, Kyai Nur Salim.

Dalam pengajiannya, Gus baha tidak jarang menceritakan kisah-kisah yang penuh hikmah, baik cerita yang kocak sampai yang serius.

Gus Baha juga merupakan seorang ulama kharismatik, alim, dan ahli tafsir, namun sangat rendah hati dalam kesehariannya.

Baca Juga: DIALOG TINGKAT TINGGI Gus Baha vs Doktor tentang Siapa Tuhan

Dilansir dari akun Instagram ala_nu, Gus Baha menceritakan sebuah kisah dalam pengajiannya yang diambil dari kitab Ihya Ulumuddin karangan Imam Al-Ghazali.

Kisah ini terjadi pada zaman Nabi Isa, tentang Hawariyyin yaitu orang-orang hebat, wali Allah, sekaligus pengikut Nabi Isa Alaihissalam.

Suatu ketika saat Hawariyyin sedang berada dalam sebuah perjalanan bersama Nabi Isa, datanglah seorang preman yang sangat tertarik untuk mengikuti orang-orang saleh tersebut.

Lalu tanpa pikir panjang, preman itupun bergabung ke dalam kelompok dan ikut berjalan berjejeran dengan Hawariyyin tersebut.

Namun dari salah seorang Hawariyyin itu ada yang merasa risih atas kedatangan dan keikutsertaan preman tersebut dalam rombongan.

Baca Juga: 5 Keistimewaan Kalimat Tahlil Menurut Gus Baha

“Aku ini dikenal wali Allah, kok dekat dengan preman!” gumam salah seorang Hawariyyin dalam hati.

Karena keadaan itu, maka wali itu mempercepat jalannya, sedangkan si preman dari awal sudah melambatkan jalannya.

Preman ini rupanya mempunyai rasa rendah diri dan merasa bahwa orang seperti dia tidak layak bersama orang shaleh.

“Intinya, preman ini menjaga kesopanan, sementara si wali memelihara keangkuhan,” ucap Gus Baha di sela-sela cerita dalam pengajiannya.

Lalu yang terjadi selanjutnya adalah Allah SWT berfirman kepada Nabi Isa ‘Alaihissalam bahwa dua orang ini memulai amal dari nol! Wali dihapus amalnya dan preman dihapus dosanya.

Baca Juga: Para Wali Melakukan Pertemuan Tak Langsung dengan Karomahnya di Pamijahan, Cerita Gus Muwafiq

Menurut Gus Baha, preman dalam kisah ini mendapatkan keberkahan atas sikap dia yang menjunjung adab, sedangkan si wali mendapatkan konsekuensi dari mempertahankan kesombongannya.

“Jadi, kita tidak pernah tahu, Allah itu meletakan ridho-Nya di mana dan meletakan murka-Nya di mana,” ucap Gus Baha menjelaskan kesimpulan cerita tersebut kepada santrinya.

Pelajaran yang dapat diambil dari kisah penuh hikmah tersebut adalah sejatinya sebagai manusia tidak tahu ridho Allah akan diberikan kepada siapa, karena tugas manusia hanyalah berikhtiar untuk menjauhi hal yang dibenci Allah.

Adab atau kesopanan juga penting dalam kehidupan sehari-hari, karena adab atau sopan santun lebih tinggi derajatnya daripada ilmu.

Baca Juga: SILSILAH LENGKAP Syekh Jumadil Kubro Nenek Moyang Para Wali di Indonesia, Dawuh Gus Muwafiq

Itulah kisah penuh hikmah tentang wali yang rugi dan preman beruntung yang diceritakan oleh Gus Baha. Semoga bermanfaat. *

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: Instagram ala_nu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah