Network
PORTAL MAJALENGKA - Kisah ini terjadi pada tahun 1984, pada waktu itu organisasi Nahdlatul Ulama atau NU akan mengadakan muktamar.
Muktamar yang akan diselenggarakan itu bertempat di pesantren Salafiyah Syafi’iyah asuhan Kyai As'ad Syamsul Arifin.
Menurut rencana acara tersebut akan dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia saat itu, yakni Presiden Soeharto.
Kedatangan Presiden ke Situbondo waktu itu direncanakan akan menggunakan helikopter dan mendarat di lapangan yang berjarak sekitar 2 km dari Pondok Pesantren.
Baca Juga: Karomah Wali Allah, Kisah Pertemuan Seorang Wanita dengan Kyai As'ad di Tahun 2011
Diceritakan kondisi lapangan pada saat itu berdebu, maka dibentuklah panitia yang mempunyai tugas khusus yang menangani pendaratan helikopter Presiden.
Panitia tersebut berencana akan menyiram lapangan dengan menggunakan truk tangki. Pada saat anggota panitia khusus tersebut sedang bekerja membasahi lapangan, datanglah Kyai As’ad ke tempat itu.
Beliau berkata bahwa anggaran yang digunakan untuk menyiram lapangan tersebut baiknya digunakan untuk memperbaiki jalan yang letaknya berada di sebelah utara pesantren.
Setelah itu Kyai As’ad berkata bahwa sebentar lagi juga akan turun hujan dan Presiden Soeharto tidak akan turun di lapangan ini.
