Network
PORTAL MAJALENGKA - Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati selalu menerapkan prinsip kedisiplinan dalam menjalankan dakwahnya.
Menurut Sunan Gunung Jati, seseorang yang tidak memiliki kedisiplinan maka tidak akan mampu menerapkan kedisiplinan terhadap orang lain.
Maka dari itu, dalam ajaran Sunan Gunung Jati terdapat ajaran tentang imbauan untuk tidak mengingkari janji.
Ajaran Sunan Gunung Jati untuk tidak mengingkari janji ini dalam bahasa Cirebon dikenal dengan “Aja nyindra janji mubarang”.
Ajaran Sunan Gunung Jati ini sangatlah penting, karena janji merupakan suatu hal yang mendapat penekanan serius dalam ajaran Islam.
Sunan Gunung Jati memberikan penekanan akan pentingnya menepati janji. Karena menurutnya, ajaran ini merupakan perintah agama.
Dengan demikian, Sunan Gunung Jati beranggapan bahwa siapa yang mengingkari terhadapnya, maka sama saja mengingkari perintah agama.
Baca Juga: Sistem Pemerintahan Sunan Gunung Jati Junjung Azas Desentralisasi Kekuasaan, Mengapa Demikian?
Sunan Gunung Jati merupakan salah satu anggota walisongo yang sangat disiplin. Ia tak akan membuat janji jika tidak mampu ditepatinya.
Suatu ketika, Sunan Gunung Jati berjanji untuk datang ke Demak dalam rangka melantik Sultan Trenggono menjadi Sultan Demak.
Meskipun sudah tua dan fisiknya sudah udzur, Sunan Gunung Jati tetap pergi ke Demak untuk menepati janjinya itu. Sunan Gunung Jati menekankan janji sangat erat dengan kepercayaan.
Jika seseorang terbiasa untuk tidak menepati janji, maka dia akan kehilangan kepercayaan dari orang-orang sekitarnya.
Baca Juga: Kisah Syekh Abdul Qodir Jaelani Tolak Dijemput Tamu dari Langit yang Membawa Buraq
Itulah ajaran Sunan Gunung Jati akan pentingnya untuk tidak mengingkari janji. Jika tidak mampu menepatinya, kata Sunan Gunung Jati, maka tidak usah untuk membuat janji. *
