PORTAL MAJALENGKA - Gaya kepemimpinan Sunan Gunung Jati dapat dikatakan unik, sebab caranya dalam memimpin memiliki perpaduan antara kekuatan politik dan kekuatan ajaran agama.
Sebagai seorang waliyullah, kepemimpinan Sunan Gunung Jati dilandasi dengan prinsip yang disimbolkan dalam ajaran Islam, yaitu sholat berjamaah.
Di dalam aturan sholat berjamaah, seorang imam merupakan pemimpin bagi makmumnya. Imam adalah orang yang mengayomi, bukan menguasai.
Menurut Sultan Sepuh, seorang pemimpin harus mengayomi rakyat yang lemah dan memberi ketentraman lahir batin kepada rakyat yang dipimpinnya.
Sebagai seorang wali sekaligus pemimpin, Sunan Gunung Jati membangun strategi kepemimpinan dengan cara mengutamakan kepentingan rakyatnya.
Prinsip itu sejalan dengan teori humanis tentang landasan kepemimpinan yang arif, bijaksana, dan adil.
Selain itu, Sunan Gunung Jati juga selalu menerapkan kebijakan dan keputusan yang berpihak untuk kepentingan orang banyak.