PORTAL MAJALENGKA - Mitos adalah bagian dari suatu folklor yang berupa kisah berlatar masa lampau dengan penafsiran tentang alam semesta.
Sementara itu, pada masa kepemimpinan Sunan Gunung Jati, kehidupan masyarakat Cirebon masih lekat dengan beberapa mitos.
Hingga saat ini, masyarakat Cirebon masih mempercayai hari baik dan hari buruk atau yang dikenal dengan istilah neptu.
Neptu sendiri merupakan kombinasi perhitungan hari yang terdiri dari sri (mujur), lungguh (mapan), lara (sakit), dan pati (mati).
Baca Juga: Keramat Sunan Gunung Jati Mampu Menyembuhkan Gangguan Psikologis
Kombinasi ini sering digunakan oleh masyarakat Cirebon untuk menetapkan acara hajatan, hari perkawinan, atau masa bercocok tanam.
Selain itu, neptu juga dipakai untuk menetapkan waktu perjalanan agar tidak mendapat kesialan di tengah perjalanan.
Selain mempercayai hari baik dan buruk, masyarakat Cirebon juga meyakini mitos atau pantangan tertentu dalam mengatur tata ruang dan letak rumah.
Seperti dilarang membangun rumah yang menghadap ke pertigaan jalan atau yang disebut dengan tusuk sate.