Network
Anggapan penjajah itu ternyata salah, bukan pejuang yang menyerahkan diri malah penjajah dipusingkan berbagai kejadian keramat wali Mbah Kholil Bangkalan yang tak mereka mengerti.
Mula-mula, semua pintu tahanan tak bisa ditutup ketika Mbah Kholil Bangkalan hendak dimasukkan ke dalam tahanan. Hal itu membuat mereka harus berjaga siang dan malam kalau tak ingin tahanan yang lain melarikan diri.
Di hari-hari berikutnya, ribuan orang dari berbagai penjuru pulau Madura bahkan juga dari Jawa berdatangan untuk menjenguk dan mengirim makanan kepada Mbah Kholil Bangkalan.
Tentu saja, hal itu memusingkan pihak penjajah yang akhirnya mereka mengeluarkan keputusan untuk melarang siapa saja menjenguk Mbah Kholil Bangkalan.
Akan tetapi, hal itu juga tidak menyelesaikan masalah. Masyarakat yang berbondong-bondong itu berkerumun di sekitar rumah tahanan, bahkan ada yang meminta ikut ditahan bersama Mbah Kholil Bangkalan.
Baca Juga: Karomah Sakti Habib Rizieq Shihab Membelah Lautan Orang, Jamaah: Tiba-tiba Beliau Berada d Rumah
Penjajah pun berpikir, dari pada dipusingkan dengan hal-hal yang tak bisa dimengerti, mereka akhirnya melepaskan Mbah Kholil Bangkalan dari penjara dengan begitu saja.
Mbah Kholil Bangkalan memang hampir tak pernah menolak orang-orang yang datang kepadanya untuk urusan apapun.
Kemampuan keramat wali Mbah Kholil Bangkalan dalam berbagai hal dinilai sebagai kelebihan Kiai yang dikenal sebagai wali ini.
