"Kalau mau mabuk jangan di sini,” kata Pemuda pertama.
“Memangnya kenapa?” timpal pemabuk kedua.
Baca Juga: Raja Ahmad bin Kholid Kualat Seumur Hidup karena Berani Sakiti Hati Wali Allah
“Sungkan, di rumah ini ada gambar Mbah Hamid,” kata Pemuda pertama.
“Ah, kan hanya gambar, beliau sudah meninggal" kata pemabuk kedua.
Ternyata, pemabuk pertema naik pitam.
“Kamu boleh mengatakan itu hanya gambar, Tapi beliau adalah waliyullah yang harus kita hormati,” sergahnya.
Sang pemuda masih saja bersihkukuh agar pesta miras tersebut segera dimulai. Dan di sisi lain, temannya melarang.
Akhirnya perkelahian tak bisa dielakan.
“Wes, wes, bubar. Ojo mabuk nang kene, (Sudah, sudah jangan mabuk di sini),” kata Pemuda ketiga melerai