Keramat Al Fatihah, Berikut Penjelasan GUS BAHA Berdasarkan Ilmu tafsir

- 18 Juli 2022, 09:30 WIB
GUS BAHA, Keramatnya Al Fatihahh berikut penjelasannya berdasarkan ilmu tafsir
GUS BAHA, Keramatnya Al Fatihahh berikut penjelasannya berdasarkan ilmu tafsir /tangkapan layar Instagram @kajian.gusbaha

PORTAL MAJALENGKA – Kali ini, Gus Baha mengajarkan tentang keramatnya Al Fatihahh dalam sebuah kajiannya yang diunggah dalam sebuah laman channel youtube pada 13 Januari 2021.

Bernama asli Ahmad Bahauddin Nursalim, Gus Baha lahir di Sarang, Rembang pada tahun 29 September 1970 yang merupakan putra dari seorang ulama pakar Al Qur’an, kiai Nursalim Al-Hafidz.

Gus Baha adalah seorang ulama ahli tafsir yang menjadi pengasuh pondok pesantren Izzati Nuril Qur’an di Kabupaten Bantul, Yogyakarta sekaligus mengasuh pesantren Tahfidzul Qur’an LP3IA, Narukan, Kragan, Rembang.

Baca Juga: Siapa Sangka, Kewalian Keramat Syekh Abdul Qodir Al Jaelani Pernah Dikalahkan Perempuan Ini

Meski tidak Pernah menempuh pendidikan secara formal, keilmuan Gus Baha diakui oleh para ulama tanah air sehingga mengangkat beliau menjadi bagian dari Lajnah Mushaf lembaga tafsir Al Qur’an Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.

Berikut adalah kutipan pengajuan gus baha :

“Sebelum saya bacakan Bismillah, Fatihah akan beritahu tentang ilmu tafsirnya kali ini penting sekali. Fatihah itu dawuhnya Allah tentu itu dawuhnya Allah, saya ulang lagi itu kalamullah tapi yang sudah diberikan ke sampean ke kita semua," Mulai Gus Baha.

Baca Juga: Masjid Kuno Bondan Indramayu Peninggalan Wali Allah Syekh Datuk Kahfi Guru Sunan Gunung Jati

“Jadi seakan-akan itu menjadi dawuhnya kita ke Allah, jangan salah loh ya. Fatihah itu dawuhnya Allah tapi sudah diberikan ke kita, sehingga posisi kita itu yang punya (kalam) itu. Nah, kenapa ini perlu dijelaskan karena nanti ada kalimat iyyaka na’budu wa iyyaka nasta'iin,“ tutur Gus Baha.

“Kalau itu masih kalam Allah berarti Allah ngomong ke kamu ngendikan ke kamu, ke padamu aku menyembah, masa Allah menyembah kamu? sehingga ilmu tafsir itu menyelesaikan itu dulu ya,” sambung Gus Baha.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x