KISAH WALI CIREBON! Peran Ki Gede Alang-Alang Didik Walangsungsang dan Rara Santang hingga Sunan Gunung Jati

- 17 Juli 2022, 10:15 WIB
KISAH WALI CIREBON! Peran Ki Gede Alang-Alang Mendidik Walangsungsang dan Rara Santang Diteruskan Sunan Gunung Jati
KISAH WALI CIREBON! Peran Ki Gede Alang-Alang Mendidik Walangsungsang dan Rara Santang Diteruskan Sunan Gunung Jati /Sejarah Cirebon

PORTAL MAJALENGKA- Sejarah tentang Kesultanan Cirebon tidak lepas dari peran Ki Gede Alang-Alang yang mendidik Walangsungsang dan Rara Santang kelak Diteruskan oleh Sunan Gunung Jati.

Cikal bakal sebelum Cirebon menjadi kesultanan yang di pimpin Sunan Gunung Jati, ada sosok Ki Gede Alang Alang yang lebih dulu tinggal disana dan melakukan babad alas.

Selain itu sejarah lahirnya Cirebon tidak lepas dari peran kedua anak Prabu Siliwangi yaitu Walangsungsang atau dikenal juga sebagai Pangeran Cakrabuana dan Rara Santang atau dikenal Syarifah Muda’im.

Baca Juga: BIKIN CIUT LAWAN, 6 Orang Sakti di Lingkaran Sunan Gunung Jati

Pangeran Walangsungsang merupakan putra mahkota Prabu Siliwangi dengan Nyimas Ratu Subanglarang. Beliau merupakan anak pertama dari keduanya.

Meskipun ayahnya seorang Raja di Tanah Sunda dan sudah tentu beragama Hindu-Budha, akan tetapi Pangeran Walangsungsang lebih memilih agama Ibunya Islam, sebab Ibunya selain anak seorang pembesar di Mertasinga juga merupakan santri Syekh Qura Karawang.

Dilansir Portal Majalengka dari Naskah Purawaka Caruban Nagari, Pangeran Walangsungsang bersama adiknya Rara Santang keluar dari Istana Pajajaran dan memilih menjadi pengembara selepas kewafatan ibundanya.

Baca Juga: Wali Allah Tuan Guru Sekumpul Imbau Kaum Pria untuk Hormati Uang Pecahan 5.000, Ini Alasannya

Pangeran Walangsungsang dan Rara Santang mendapat perlakukan tidak baik dari ibu tiri dan saudara tirinya selepas ditinggal wafat ibunya.

Kejadian tersebut membuat Pangeran Walangsungsang dan Rara Santang melakukan pengembaraan ke beberapa daerah.

Dari catatan Naskah Mertasinga, Keluarnya Pangeran Walangsungsang dari Istana setelah Ibunya diusir, alasanya karena tetap memeluk Islam dan mengamalkan ajaran Islam dalam Istana padahal menurut aturan kerajaan tidak boleh mengamalkan ajaran Islam didalam lingkungan istana.

Baca Juga: Kisah Wali Sufi, Sunan Kalijaga Dapat Perintah Gurunya Gunung Jati Untuk Berguru Kepada Nabi Khidir (2)

Setelah diusir, Nyimas Subang Larang diasingkan ke Banten. Oleh karena itu Pangeran Walangsungsang memilih keluar Istana bersama adiknya Nyimas Rara Santang untuk mengembara mencari Guru Agama Islam di Gunung Sembung (Sekarang Bagian dari Gunung Jati Cirebon).

Di Gunung Sembung yang terletak di Cirebon, Walangsungsang bersama Rara Santang belajar agama kepada Syekh Nurjati, keduanya ditempa dengan ilmu-ilmu keislaman dan menjadi seorang mubaligh.

Kemudian Sang Guru memerintahkan keduanya pergi ke Mekah untuk menunaikan Ibadah Haji, sebagai kewajiban umat muslim.

Ketika keduanya melaksanakan Ibadah Haji di Mekah, adik Pangeran Walangsungsang dilamar oleh seorang Penguasa Mesir yang dikisahkan baru ditinggal wafat oleh istrinya.

Dari Mekah Pangeran Walangsungsang menuju Mesir untuk menyertai adiknya menikah, selepas beberapa Bulan di Mesir beliaupun kembali lagi ke Pulau Jawa tanpa di sertai adiknya.

Di Pulau Jawa, Pangeran Walangsungsang lebih memilih hidup di Sembung bersama gurunya, akan tetapi dikemudian hari beliau menetap di Desa Caruban yang didirikan oleh Ki Gede Alang-Alanf atau Ki Danusela, seorang Syah Bandar Pelabuhan Muara Jati.

Pada mulanya Walangsungsang merahasiakan ke Pangerananya kepada Ki Gede Alang-Alang, beliau tetap hidup Mandiri di Caruban dengan berprofesi sebagai Nelayan pencari Rebon (Udang Kecil) sambil sesekali mendakwahkan Islam disana.

Waktu itu yang menjadi Kuwu di Caruban adalah Ki Gede Alang-Alang. melihat tingkah laku Pangeran Walangsungsang yang giat, jujur, pintar dan berwawasan.

Berkat perilakunya dan akhlaknya, Ki Gede Alang-Alang tertarik pada Walangsungsang, beliaupun masuk Islam atas petunjuk Walangsungsang.

Selain itu, Ki Gede Alang-Alang juga menikahkan Walangsungsang dengan anak perempuannya.

Tidak sampai situ saja Walangsungsang juga diberi jabatan sebagai Raksa Bumi di Caruban. Sebab itulah beliau kemudian dikenal dengan nama Pangeran Cakrabuana.

Cakrabuana sebuah gelar jabatan Raksabumi bertugas dalam struktur pemerintahan desa kala itu yang  mengurusi tata kelola tanah/Bumi.

Setelah Ki Gede Alang-Alang meninggal, Pangeran Walngsungsang mewarisi jabatan sebagai Kuwu Caruban, ia menjadi Kuwu ke II Caruban.

Karena sejak kecil Pangeran Walangsungsang memang orang terpelajar yang biasa hidup di Istana, maka tata kelola pemerintahan Desa Caruban beliau kelola dengan professional.

Atas kecerdasannya, Caruban menjelma menjadi sebuah desa yang maju, bahkan menjadi Kota Pesisir utara yang ramai dikunjungi orang.

Majunya Caruban ditangan Walangsungsang menarik perhatian pusat Kerajaan Pajajaran, sehingga penyelidikan tentang Caruban oleh Kerajaanpun kemudian dilakukan.

Betapa terkaget-kagetnya utusan Kerajaan Pajajaran setelah mengetahui bahwa Kuwu Caruban merupakan anak Prabu Siliwangi yang telah lama keluar dari Istana.

Utusan Kerajaan Pajajaran kemudian melaporkan pada rajanya. Mendapati laporan dari bawahanya, Prabu Siliwangi merasa bangga pada anaknya karena sukses memakmurkan wilayah. 

Dikemudian hari, Walangwungsang diangkat menjadi penguasa Caruban dengan gelar Sri Manggana.

Pada masa Walangsungsang, Caruban berubah menjadi Kota yang ramai, Caruban juga berangsur-angsur disebut Cirebon karena pelafan orang. Selain disebut Cirebon, Caruban juga dikenal dengan nama Grage, kependekan dari Nagara 'Gede (Kota Besar).

Pangeran Cakrabuana berhasil memimpin Cirebon dan mensejahterakan masyarakat dari berbagai sektor.  Baik dari sektor pelabuhan, pertanian hingga perdagangan.

Sosoknya selalu dikenal dan petilasan dan makamnya tidak pernah sepi dikunjungi para penziarah.

Disclaimer: Portal Majalengka hanya sekadar menfinformasikan bagi pembaca dari berbagai referensi. Data diatas sebagai penambah wawasan dan perlu diperkuat referensi lain. ***

Editor: Muhammad Ayus


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah