Usia Sunan Gunung Jati 120 Tahun dan Kebiasaan Tadabbur di Puncak Gunung Ciremai

- 14 Juli 2022, 20:33 WIB
Usia Sunan Gunung Jati 120 Tahun dan Kebiasaan Tadabbur di Puncak Gunung Ciremai
Usia Sunan Gunung Jati 120 Tahun dan Kebiasaan Tadabbur di Puncak Gunung Ciremai /YouTube Wali Songo

PORTAL MAJALENGKA - Sunan Gunung Jati diketahui sesekali pergi ke puncak Gunung Ciremai untuk melakukan tadabbur.

Di sela kesibukannya sebagai Raja, Sunan Gunung Jati sesekali Pergi ke Gunung Ciremai.

Sunan Gunung Jati adalah salah satu tokoh termahsyur di bagian barat Jawa setelah kakeknya Prabu Siliwangi.

Baca Juga: Di Hadapan Sunan Gunung Jati Ular Berubah Jadi Pedang Ki Kembang Sakti Mandraguna

Sunan Gunung Jati menjadi Raja Cirebon Ke-2 yang menggantikan pamannya Pangeran Cakrabuana pada 1479.

Menurut berbagai sumber sejarah, Sunan Gunung Jati hidup pada 1448 hingga 19 September 1569.

Tokoh Walisongo ini hidup selama 120 tahun.

Baca Juga: Foto Patung Prabu Siliwangi Terpampang di Museum Volkenkunde Belanda, Susur Jejak ke Talaga Manggung

Sunan Gunung Jati memimpin Kasultanan Cirebon yang merupakan negara bagian dari Kasultanan Demak.

Terungkap, di sela kesibukan itu, sesekali Sunan Gunung Jati melakukan tadabbur alam dengan pergi ke Gunung Ciremai.

Demikian dikutip dari YouTube Penerus Para Nabi, yang menyampaikan pemaparan Sajen, tokoh masyarakat Desa Linggajati, Cilimus, Kuningan.

Baca Juga: Peran Rara Santang Mendidik Sunan Gunung Jati Menjadi Wali, Tinggalkan Banyak Nasihat Bermanfaat

Menurut cerita orang tua dulu, Sunan Gunung Jati bersama para Wali dan muridnya pernah naik ke gunung Ciremai hingga ke puncaknya.

Sajen menuturkan, untuk musyawarah dan mencari solusi terbaik dalam penyebaran Islam.

Sunan Gunung Jati juga mengganti nama desa Gede menjadi desa Linggajati dan menanam pohon Sawo Kecik yang kini masih tumbuh di belakang kantor Balai Desa.

Kemungkinan besar saat tadabbur alam tersebut, para Wali ini mencari inspirasi dari alam gunung Ciremai.

Dengan mengamati gejala alam seperti tumbuhan, satwa liar, dan makhluk lainnya bisa memberikan sumbangsih pemikiran untuk mengatasi kesulitan.

Tentunya inspirasi tersebut mesti diwujudkan dalam perbuatan nyata secara konsisten dalam waktu yang lama.

Puluhan tahun kemudian pada 1568, gabungan kekuatan Kasultanan Demak, Cirebon, dan Banten berhasil mengislamkan tanah Jawa bagian barat dengan mengakhiri kekuasaan Pajajaran.***

Editor: Muhammad Ayus


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah