KOPIAH MBAH AS’AD Tidak Mempan Dibom Pesawat Tempur Belanda, Keramat Wali Maha Sakti

- 12 Juli 2022, 21:45 WIB
KH As'ad Syamsul Arifin atau Mbah As'ad Pesantren Sukorejo Situbondo pernah dianggap berbahaya oleh Belanda.
KH As'ad Syamsul Arifin atau Mbah As'ad Pesantren Sukorejo Situbondo pernah dianggap berbahaya oleh Belanda. /facebook/udin/

PORTAL MAJALENGKA - Indonesia sejak dulu dikenal dengan para jawara, pendekar dan juga para kyai serta wali yang memiliki kesaktian yang sangat tinggi.

Sehingga ketika Indonesia dalam jajahan sekutu Belanda, pasukan sekutu kerap kerepotan menghadapi para jawara juga kyai dan wali yang memiliki keramat yang sangat sakti.

Salah satu kyai yang diyakini seorang wali saat itu menjadi salah satu incaran para penjajah Belanda, adalah KH As’ad Syamsul Arifin. Belanda menganggap Mbah As'ad termasuk orang yang berbahaya.

Portal Majalengka mengutip dari instagram @gmnu_sampang, tentang keramat sakti yang dimiliki Mbah As’ad saat dibombardir Belanda. Peristiwa ini terjadi saat agresi militer sekutu Belanda II.

Baca Juga: KISAH KERAMAT WALI: Kiai Asad Syamsul Arifin Mampu Mengubah Pasir Jadi Dentuman Senjata

Para sekutu Belanda sudah menyiapkan titik-titik strategis yang siap diserang. Salah satu titiknya adalah daerah tapal kuda Situbondo, dan targetnya yakni pesantren asuhan KH As’ad Samsul Arifin.

Saat pesawat Belanda mencari letak pondok pesantren, Mbah As'ad menyembunyikan keberadaan pesantrennya dengan wasilah menaruh kopiah miliknya di pelataran pesantren.

Mbah As’ad juga memerintahkan kepada santrinya untuk memagari pesantren dengan menggunakan benang. Kopiah dan benang tersebut sebelumnya telah dibacakan hizib oleh Mbah As’ad yang mendengar kabar kembalinya sekutu ke Indonesia.

Walhasil pesawat belanda tidak menemukan keberadaan pesantren kyai As’ad dan tank-tank Belanda tidak bisa mendeteksi keberadaan pesantren tersebut.

Baca Juga: Kyai Syamsul Arifin Melongo Melihat Keramat Mbah Kholil Bangkalan, Wali Cucu Sunan Gunung Jati

Di hari selanjutnya, beliau menyuruh seorang santri untuk meletakkan kopiah beliau di tengah hutan.

Santri tersebut membawa kopiah dan meletakkannya di tengah hutan sesuai perintah Mbah As’ad.

Saat pesawat tempur belanda kembali melacak keberadaan pesantren Mbah As’ad, akhirnya mereka menemukan bangunan pesantren besar di tengah hutan tersebut.

Mereka membombardir pesantren tersebut sampai rata dengan tanah, keesokan harinya Mbah As’ad memerintahkan santri untuk mengambil kopiah di hutan tersebut.

Baca Juga: MBAH HASAN BESARI, Wali Keramat dari Lereng Gunung Lawu hingga Raja Datang Berguru Padanya

Sesampainya di tengah hutan, santri tersebut kaget menemukan hutan yang hancur lebur akibat bom. Kagetnya bertambah saat menemukan kopiah Mbah As’ad masih utuh tanpa rusak sedikitpun. *

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: Instagram @gmnu_sampang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah