SULUK LINGLUNG, 5 Nasihat Nabi Khidir AS Untuk Sunan Kalijaga, Hidup di Masa Sunan Gunung Jati

- 5 Juli 2022, 10:00 WIB
SULUK LINGLUNG, 5 Nasehat Nabi Khidir Untuk Sunan Kalijaga, Hidup di Masa Sunan Gunung Jati
SULUK LINGLUNG, 5 Nasehat Nabi Khidir Untuk Sunan Kalijaga, Hidup di Masa Sunan Gunung Jati /Tangkapan layar youtube Ilmu Kekayaan Sejati

PORTAL MAJALENGKA- Suluk linglung adalah suatu karya sastra yang diabadikan sebagai salah satu ungkapan sejarah tentang Sunan Kalijaga yang hidup pada masa Sunan Gunung Jati.

Suluk Linglung berisi tentang kisah Sunan Kalijaga ketika menjadi berandal Lokajaya, kemudian bertemu dengan Sunan Bonang dan Sunan Gunung Jati.

Lalu Sunan Kalijaga konon dikisahkan pada akhirnya berguru dengan guru sejati yakni Nabi Khidir As.

Baca Juga: Kisah Gus Dur Mendapatkan Peci Sakti dari Ulama Sepuh Gorontalo Misterius

Perjalanan kisah pencarian Iman dan Hidayah dari Allah SWT, yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga merupakan suatu kisah yang menimbulkan jejak kagum.

Jejak kagum ini akan dirasakan bagi orang yang selalu mengikuti kisah perjalanan Sunan Kalijaga dari masa kecil hingga menjadi seorang wali.

Sunan Kalijaga yang menjadi berandal pemberani dan sakti, dapat takluk di tangan Sunan Bonang yang merupakan salah satu anggota walisongo.

Sunan Kalijaga sendiri yang akhirnya menjadi salah satu bagian dari sembilan orang Wali atau bagian dari walisongo yang ada di Tanah Jawa.

Baca Juga: Santri Melongo Lihat Ilmu Mbah Kholil Bangkalan Habis Dibawa Mbah Hasyim Asy'ari, Kisah Wali Allah

Kitab Suluk Linglung terbitan balai pustaka ini, bagian yang diterjemahkan oleh Drs Muhammad Kahfid Kasri dan kawan-kawan, dibagi menjadi 6 episode.

Ringkasan isi dari tiap episode adalah sebagai berikut

Episode 1 berjudul Brahmana Ngisep Sari, atau kumbang menghisap madu, yang terdiri atas 8 bait buku Dhandanggula

Episode 2 berjudul Kasmaran Broto atau rindu kasih sayang, terdiri atas 23 bait buku Asmarandana

Baca Juga: SOSOK ASLI ABU NAWAS Sang Wali Sufi, Hingga Imam Syafi'i Ikut Sholati Jenazah Karena Puisinya

Episode 3 tidak berjudul atau mungkin masih bagian dari judul sebelumnya, terdiri atas 22 bait Pupuh Durma

Episode 4 berjudul sang Nabi Hidir atau sang Nabi Khidir, terdiri atas 26 bait Pupuh Dhandanggula

Episode 5 tidak berjudul, terdiri atas 27 bait Pupuh Khinanti

Episode 6 juga tidak berjudul, terdiri atas 52 bait Pupuh Dhandanggula

Baca Juga: Mbah Kholil Bangkalan Dikerjai Santri Nakal Sampai Bikin Tertawa Kecut: Punya Saya Dibayarin Pak Kyai

Dari episode ke 6 tersebut Sunan Kalijaga menulis riwayat tentang hidupnya ke dalam tiga bab. Ketika masih belajar agama Islam, lalu jatuh cinta kepada ajaran Islam.

Sedangkan pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh gurunya, menjadikan dia menjadi bimbang atau dalam bahasa Jawa disebut linglung.

Dan bab terakhir yang menguraikan ajaran Nabi Khidir yang merupakan bab yang terpanjang dari keseluruhan isi kitab Suluk Linglung.

Beberapa mutiara nasihat Nabi Khidir kepada Sunan Kalijaga dalam Suluk Linglung ini diantaranya adalah sebagai berikut.

Baca Juga: PRABU BATORO KELING Kalahkan Kesaktian Sunan Kalijaga hingga sang Sunan Bertapa di Banyu Tibo Gunung Kidul

Pertama, kalau seseorang akan melakukan ibadah haji, maka harus diketahui tujuan yang sebenarnya.

Kalau tida, apa yang dilakukan itu sia-sia belaka, itulah yang dinamakan iman Hidayat.

Kedua, orang Islam adalah pewaris atau penerus ajaran Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.

Oleh karena itu harus melestarikan dan memperjuangkan ajaran tersebut.

Baca Juga: Orang Belanda Akui Mbah Hasyim Asy'ari Mampu Sumbat dan Matikan Mesin Giling Tebu Tiba-Tiba, Keramat Wali

Ketiga, tanda-tanda adanya Allah itu ada pada diri manusia sendiri, hal ini harus direnungkan dan diingat betul.

Orang yang suka membicarakan dan memuji dirinya sendiri, akan dapat melemahkan semangat usahanya.

Keempat, kehidupan itu ibarat wayang dengan layarnya, sedangkan wayang tidak tahu warna dirinya.

Oleh karena itu manusia memerlukan hidayat dari Allah subhanahu wa ta'ala, pengganti Allah adalah utusan Allah yaitu Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.

Baca Juga: Keramat Wali, Rasulullah SAW Ulurkan Tangan dari Dalam Kubur Gapai Tangan Syekh Ahmad Rifa’i

Kelima, Shalat adalah sarana pengabdian hamba kepada sang pencipta, yang menjalankan shalat adalah raga.

Tetapi gerakan raga terdorong oleh adanya iman yang hidup. Sinarnya memancar dari ruh, dan seandainya nyawa tidak hidup, maka tidak akan ada perbuatan.

Suluk linglung telah mencerminkan sikap Ka'fah nya Sunan Kalijaga terhadap ajaran Islam, yang tidak lagi menentang syariat Islam seperti pada masa mudanya.

Dijelaskan di dalam Suluk Linglung, bahwa yang ingin dicapai oleh Sunan Kalijaga adalah iman hidayat.

Baca Juga: HABIB MUDA BANGKRUT, Mbah Kholil Bangkalan Berikan Wiridan Kaya Raya dan Dirobek Habib Sepuh

Dijelaskan pula bahwa takwa merupakan kondisi puncak yang ingin dicapai oleh umat Islam. Semua tuntunan ibadah di dalam Islam, ditunjukkan untuk memperoleh derajat taqwa.

Pengertian taqwa lebih jelas dibandingkan dengan iman Hidayat demikian pula untuk mencapainya.

Beberapa ilmu telah diajarkan oleh Nabi Khidir kepada Sunan Kalijaga tentang iman Hidayah sampai selesai, dan dijelaskan hingga terperinci.

Nabi Khidir mengatakan bahwa apa yang menjadi pertanyaan Sunan Kalijaga selama ini sudah terjawab.

Baca Juga: KISAH TIGA Wali Bertasawuf Tanpa Bertarekat: Abubakar al-Kalabadzi, Abu Nashr al-Sarraj, dan Imam Ghazali

Kemudian Sunan Kalijaga pun pulang ke tanah Jawa, setelah selesai mendapatkan ilmu dari Nabi Khidir As.

Demikianlah ilmu dan nasihat dari Nabi Khidir kepada Sunan Kalijaga yang termuat dalam Suluk Linglung. Sholu 'ala Nabi Muhammad.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Youtube Dua Aufa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x