Terlihat di antara rintik hujan yang semakin deras. Seorang tua lumpuh dengan susah payah hendak berkunjung menemui Mbah Kholil Bangkalan.
Mbah Kholil Bangkalan segera tanggap dan memerintahkan santrinya untuk menyusul sosok orang tua tersebut.
"Adakah di antara kalian yang mau menggendong dan membawa tamuku di luar sana itu?," kata Mbah Kholil Bangkalan.
"Biar saya saja, Yai," jawab seorang santri muda mendahului teman-temannya.
Santri muda itu bergegas meloncat menembus terintik hujan yang semakin deras, menghampiri orang tua itu.
Tanpa pikir panjang, ia menggendongnya untuk menemui Mbah Kholil Bangkalan.
Dengan sangat akrab, Mbah Kholil Bangkalan menyambut tamunya dan di antara keduanya terjadi dialog empat mata.
Tidak beberapa lama, rupanya percakapan mereka telah usai. Mbah Kholil Bangkalan mendatangi santri-santrinya itu untuk meminta bantuan lagi.
"Siapakah di antara kalian yang mau membantu orang tua ini untuk kembali pulang?" tanya Mbah Kholil.