Banyak orang yang datang dari berbagai daerah, mulai dari habaib-habaib, ustadz, anak-anak pesantren dan warga biasa juga.
Mbah Fanani pernah ditemui di Makkah seperti cerita yang disampaikan oleh Taifin, ketua RT 1-RW 1, Desa Diengkulon, kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara.
Dia bersama istrinya menceritakan Mbah Fanani pernah ditemui di Makkah, Arab saudi oleh seorang warga banjarnegara.
Kemudian setiap masuk waktu shalat, Mbah Fanani menghilang dari tenda.
Konon beliau tidak pernah ada di tendanya saat masuk waktu shalat lima waktu, beliau tak terlihat entah kemana.
Karomah lainnya, tenda Mbah Fanani pernah dilempar botol minum, dan pelakunya kecelakaan.
Selain itu Mbah fanani bisa merasakan aura negatif para tamu yang akan menemuinya. Wallahu a'lam, Al-Fatihah.***