Dikutip dari NU Online, Mbah fanani bertapa di sebuah tenda kecil depan rumah warga.
Mbah Fanani menghabiskan waktu setiap hari di dalam tenda tanpa beraktivitas apapun, kebal dengan udara panas dan dingin Gunung Dieng.
Meskipun panas terik dan hujan badai, Mbah Fanani tidak pernah sekalipun terlihat beranjak dari tendanya tersebut.
Baca Juga: Penguasa Madura Lembu Peteng Tikam Sunan Ampel dengan Keris, Kisah Guru Sunan Gunung Jati
Mbah Fanani dalam kesehariannya hanya diam duduk sembari berselimut kain hitam.
Menurut Habib Lutfi bin Yahya, Mbah Fanani termasuk min Auliaillah.
Siapa yang singgah di Wonosobo atau Dieng sempatkan berkunjung bertemu dengan Mbah Fanani.
Meski pertemuan itu sekadar isyarat minta berkah dan doa dari beliau.
Mbah Fanani diceritakan, dulu pengasuh pondok pesantren di Cirebon.