Latar belakang tersebutlah yang menjadi alasan Gus Dur mengenai keinginannya untuk membuka hubungan diplomasi dengan Israel.
Hal itu seperti yang dikatakan Djohan Efendi mantan Menteri Sekretaris Negara. Bahkan bukan hanya membuka hubungan diplomasi kemajuan bangsa Yahudi, juga membuat Gus Dur ingin mengirim banyak sarjana untuk belajar di Israel.
Beberapa hal yang perlu dipelajari Indonesia seperti tata pemerintahan, politik, ekonomi, dan pertanian Yahudi yang lebih maju dibandingkan negeri Indonesia.
Baca Juga: MISTERI Tanjakan Jahim di Jalur Angker Majalengka-Ciamis, Ada Ular Besar Penghuni Hutan
Berbeda dengan pemimpin negara mayoritas Islam yang lain, Gus Dur justru tidak segan menunjukkan kedekatan dengan Israel.
Oleh sebab itu, tindakan tersebut membuat Gus Dur pernah dijegal oleh sejumlah kalangan dari negerinya sendiri.
Gus Dur dengan bangsa Israel dapat dikatakan mengundang kontroversi dan juga ia dianggap sebagai antek Yahudi.
Baca Juga: LUIZINHO PASSOS, Sosok di Belakang Layar Persib Bandung yang Membuat Pangeran Biru Begitu Kuat
Sebagai pemikir yang istimewa dan orisinil, keterlibatan Gus Dur dengan paham Yahudi menyebabkan ia bereaksi kritis pada gagasan simplistic dan prasangka tentang Israel.