Sunan Drajat sangat dikenal dengan petuah-petuahnya, yakni:
1. Berilah tongkat pada orang buta,
2. Berilah makan pada orang kelaparan,
3. Berilah pakaian pada orang tak berpakaian, dan
4. Berilah payung pada orang kehujanan.
Jiwa sosial yang sangat tinggi dimiliki Sunan Drajat terutama kepada fakir miskin. Ia fokus memerangi kemiskinan sambil mengajar agama Islam.
Sunan Drajat dibesarkan dengan ilmu-ilmu yang diperoleh dari guru-gurunya yaitu ayahnya sendiri Sunan Ampel, Kakaknya Sunan Bonang dan dari Sunan Gunung Jati, Cirebon.
Dalam menjalankan dakwah islam, terselip sebuah kisahnya menarik dan menjadi tutur rakyat hingga sekarang.
Kisah itu bermula saat Sunan Drajat menumpang perahu dari Surabaya menuju Gresik untuk berdakwah menyebarkan agama Islam.
Di tengah laut, perahu yang ditumpangi Sunan Drajat dihantam badai hingga hancur lebur diantara wilayah Lamongan.
Tertulis dalam sejarah kejadian ini terjadi pada tahun 1485, ia dari tengah lautan diselamatkan oleh ikan talang hingga ke Pantai Jelak, Banjarwati.
Saat Sunan Drajat terombang ambing di tengah lautan, Tiba-tiba dua ekor ikan cucut dan talang berukuran besar datang