Kerajaan Medang atau Mataram Kuno adalah Kerajaan Galuh. Oleh karena itu telusuri sumber-sumber naskah Kuno dari Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Dalam Kitab Kakawin Niti Sastra, didapati beberapa kosakata yaitu Atmaja Putra, Putra Sunu, Tanaya dan Loka. Semua istilah itu artinya adalah anak.
Raja sunu bisa diartikan sebagai raja Putra atau sama dengan raja siwi karena sesuai bahasa Jawa kuno.
Mungkin saat itu juga bahasa Galuhan bahwa kata lain untuk anak adalah Atmaja Putra, Putraka, Raray, Tisu, Suta, Sunu, Tanaya dan loka. Sebutan itu untuk anak laki-laki.
Sedangkan untuk anak perempuan biasanya digunakan kata Putri atau Kanyaka.
Di zaman baru kita juga sering mendapati nama Saputra, Saputra dalam bahasa Jawa artinya anak laki-laki bentuk lain dari Saputro, Seputro, atau Seputra.
Baca Juga: Peringati Hari Lahir Pancasila, Presiden Jokowi Napak Tilas ke Tempat Pengasingan Soekarno di Ende
Bila kita telusuri zaman kuno dikenal juga nama Sunu Putra. Kembali mengutip kekawin Niti Sastra.
Anak Suputra adalah istilah bagi anak yang baik sholeh dan bijaksana akan menjadi penerang keluarga memberi cahaya kebahagiaan kepada sanak keluarga.