Network
PORTAL MAJALENGKA – Setelah puasa Ramadan, muslim akan bertemu dengan Idul Fitri yang dirayakan setiap 1 Syawal. Tiak sedikit masyarakat mengungkapkan Idul Fitri merupakan hari kemenangan.
Disebut hari kemenangan, karena Idul Fitri menandai telah berhasil melaksanakan ibadah puasa dengan melawan hawa nafsu dan segala godaan yang membatalkan puasa selama 1 bulan.
Namun Idul Fitri sebagai hari kemenangan merupakan sesuatu yang perlu diluruskan, karena ada kesalahan pemahaman terhadap doa populer “Minal Aidin Wal Faizin”.
Baca Juga: Tanda Orang yang Mendapatkan Lailatul Qadar Menurut Quraish Shihab
Lalu bagaimanakah makna yang benar dari doa ini? Mengapa penyebutan hari kemenangan dianggap kurang tepat?
Dirangkum melalui kanal YouTube Najwa Shihab yang diunggap 12 Mei 2022, Quraish Shihab menjelaskan banyak masyarakat yang keliru memaknai Idul Fitri sehingga menganggap hari kemenangan.
Dijelaskan Quraish Shihab beberapa hal yang dapat menjadi renungan bersama, yang pertama jika saat berlebaran kebanyakan masyarakat Indonesia mengucapkan Minal aidin wal faizin walaupun tidak dikenal pada masa Nabi. Karena, pada masa nabi itu ucapan adalah Taqabbalallahu Minna.
“Yang saya pribadi merasa terganggu ketika orang atau masyarakat yang menyamai Idul Fitri itu dengan hari kemenangan. Saya bertanya kemenangan terhadap siapa nih? siapa yang anda lawan? Sehingga Anda mengungkapkan bahwa Idul Fitri itu hari kemenangan. Menang melawan nafsu anda? menang melawan setan? Apa benar itu?” ungkap Quraish Shihab.
Baca Juga: Persiapan Mudik, Jokowi Umumkan Cuti Bersama Lebaran Idul Fitri 29 April Serta 4 Hingga 6 Mei 2022
