Asal-usul Nyi Mas Gandasari, Murid Sunan Gunung Jati dan Panglima Perang Perempuan yang Sangat Sakti

- 19 Maret 2022, 23:37 WIB
Sunan Gunung Jati memiliki panglima perang sakti dari kalangan perempuan bernama Nyi Mas Gandasari.
Sunan Gunung Jati memiliki panglima perang sakti dari kalangan perempuan bernama Nyi Mas Gandasari. /

PORTAL MAJALENGKA - Nyi Mas Gandasari adalah salah satu murid Sunan Gunung Jati yang sangat sakti.

Salah satu murid Sunan Gunung Jati, Nyimas Gandasari memiliki ilmu kesaktian yang luar biasa sehingga dipercaya menjadi panglima perang Kesultanan Cirebon.

Sejarah tentang asal-usul dari Nyimas Gandasari murid Sunan Gunung Jati ini sangat dramatis.

Dilansir Portal Majalengka dari kanal YouTube Bung Fei, Nyimas Gandasari menjadi salah satu tokoh wanita yang kisahnya diceritakan dalam banyak naskah Kesultanan Cirebon.

Baca Juga: Kisah Cinta Syekh Magelung Sakti dengan Nyi Mas Gandasari, Murid Sunan Gunung Jati

Tokoh Nyimas Gandasari dikemudian hari menjadi terkenal karena dia merupakan panglima perang Kesultanan Cirebon, dan menjadi satu-satunya kalangan wanita yang menjadi panglima peperangan.

Bukan hanya itu saja, Nyimas Gandasari juga menjadi cikal bakal berdirinya Desa Panguragan, Cirebon. Nyimas Gandasari sudah menjadi piatu sejak bayi, bahkan ibunya meninggal saat dia belum diberi nama.

Kisah Nyimas Gandasari berawal dari perjalanan Pangeran Walang Sungsang dan Nyimas Rara Santang untuk pergi menunaikan ibadah haji.

Singkat cerita Pangeran Walang Sungsang dan Nyimas Rara Santang berhasil sampai ke Mekah dan menunaikan ibadah haji.

Baca Juga: Komplek Makam Sunan Gunung Jati Memiliki 9 Susun Pintu, Inilah Nama dan Urutannya

Namun Pangeran Walang Sungsang harus berpisah dengan adiknya Nyimas Rara Santang, karena Nyimas Rara Santang menikah dengan penguasa Mesir saat itu.

Pangeran Walang Sungsang akhirnya pulang tanpa sang adik Nyimas Rara Santang. Di tengah perjalanan sebelum sampai ke Cirebon, Pangeran Walang Sungsang mampir di Kerajaan Pasai.

Saat Pangeran Walang Sungsang berada di Pasai, Kerajaan Pasai tengah dilanda wabah penyakit yang mematikan.

Bukan hanya rakyatnya yang terkena wabah penyakit tersebut, bahkan raja dan juga permaisurinya terkena wabah itu.

Baca Juga: Kejutan Semifinal All England 2022, Ganda Bagas-Fikri Lolos Final Tumbangkan The Minions: Ini Seperti Mimpi

Pangeran Walang Sungsang yang memiliki kemampuan lebih dalam ilmu pengobatan, akhirnya ikut membantu untuk membuatkan obat wabah tersebut.

Hingga beberapa rakyat berhasil selamat dari wabah penyakit yang mematikan itu. Bahkan Raja Pasai bisa kembali pulih karena berhasil diobati oleh Pangeran Walang Sungsang.

Namun naas bagi permaisuri sang raja, yang saat itu sedang hamil 9 bulan, tidak berhasil diselamatkan oleh Pangeran Walang Sungsang.

Tetapi bayi yang ada dalam kandungan sang permaisuri raja Pasai beruntung bisa diselamatkan. Bayi itulah yang kelak dikenal dengan nama Nyimas Gandasari.

Baca Juga: Hasil Akhir Persebaya Surabaya vs Persib Bandung: Gol David da Silva Dibalas Ricky Kambuaya

Nyimas Gandasari kecil yang ditinggal wafat ibunya itu selalu menangis, namun anehnya ketika ditimang Pangeran Walang Sungsang bayi ini akan terdiam.

Raja Pasai akhirnya mempercayakan bayi Nyimas Ganda Sari kepada Pangeran Walang Sungsang. Nyimas Gandasari diserahkan untuk dididik dan dibesarkan Pangeran Walang Sungsang.

Bukan hanya itu, Raja Pasai mempercayai Pangeran Walang Sungsang, karena dia tahu kalau sang pangeran adalah seorang putra raja.

Akhirnya bayi Nyimas Gandasari dibawa pulang ke Cirebon oleh Pangeran Walang Sungsang.

Baca Juga: Kisah Raden Kian Santang, Paman Sunan Gunung Jati Memeluk Agama Islam

Nyimas Ganda Sari ketika tumbuh dewasa menjadi murid Sunan Gunung Jati sekaligus menjadi panglima perang Kesultanan Cirebon. *

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: YouTube Bung Fei


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah