Pengembaraan Walangsungsang dan Sunan Gunung Jati Merintis Kesultanan Cirebon (1)

- 2 Februari 2022, 23:25 WIB
Gerbang menuju makam utama Sunan Gunung Jati dan leluhur raja-raja Kesultanan Cirebon.
Gerbang menuju makam utama Sunan Gunung Jati dan leluhur raja-raja Kesultanan Cirebon. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

Selain itu, Pangeran Walangsungsang atau Cakrabuana juga membangun istana sebagai tempat pemerintahan. Istana itu dinamai "Pakungwati", nama yang dambil dari salah satu anak perempuannya.

Baca Juga: Khasiat 7 Sumur Keramat Sunan Gunung Jati Cirebon, Datangkan Jodoh, Penglarisan hingga untuk Pemulihan

Kemudian, Pangeran Walangsungsang dikenal juga sebagai Haji Abdullah Imam membentuk tentara Islam yang dilengkapi pasukan panah.

Maka jadilah Cirebon, sebagai kerajaan corak Islam pertama di Kerajaan Sunda Padjajaran.

Sri Baduga Maharaja Kerajaan Sunda sangat gembira mendengar keberhasilan putranya. Kemudian, ia mengutus Tumenggung Jagabaya, disertai pasukan pengawalnya, untuk menobatkan putranya.

Sang Prabu mengirimkan Pratanda (tanda keprabuan) dan Anarimakna Kacakrawartyan (tanda kekuasaan), sebagai tanda pengakuan dan pengukuhan putranya.

Baca Juga: Memasuki Imlek Tahun Macan Air, Begini Ramalan Praktisi Spiritual mengenai Selebritis

Pangeran Walangsungsang atau Ki Samadullah atau Ki Cakrabumi atau Pangeran Cakrabuana, kemudian dinobatkan sebagai Tumenggung dan diberi gelar Sri Mangana oleh ayahnya, Sri Baduga Maharaja.

Cirebon semakin bertambah terkenal, setelah Walangsungsang kedatangan keponakannya Syarif Hidayatullah dari Mesir. Anak dari adik perempuannya yang dahulu menikah saat ibadah Haji di Mekkah.

Menjelang masa sepuhnya, Walangsungsang tidak kunjung dikaruniai pewaris takhta dari keturunan istri Nyi Mas Endang Geulis. Sebanyak 8 anak yang telah dilahirkan semuanya perempuan.

Halaman:

Editor: Husain Ali

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah