Tahun Baru Imlek, Mengenang Peristiwa Jadiannya Sunan Gunung Jati dan Putri Ong Tien

- 29 Januari 2022, 16:15 WIB
PENGUNJUNG Museum Pusaka Keraton Kasepuhan melihat baju Putri Ong Tien, salah seorang istri Sunan Gunungjati yang berasal dari Tiongkok. Momen jadian Sunan Gunung Jati dan Putri Ong Tien sering dirayakan saat Imlek
PENGUNJUNG Museum Pusaka Keraton Kasepuhan melihat baju Putri Ong Tien, salah seorang istri Sunan Gunungjati yang berasal dari Tiongkok. Momen jadian Sunan Gunung Jati dan Putri Ong Tien sering dirayakan saat Imlek /ANI NUNUNG ARYANI/PR/

PORTAL MAJALENGKA – Sebentar lagi masyarakat etnis Tionghoa akan merayakan tahun baru Imlek, Selasa 1 Februari 2022.

Etnis Tionghoa yang merayakan imlek merupakan salah satu etnis terbesar dan memiliki diaspora di sejumlah pelosok dunia, tidak terkecuali Indonesia khususnya Cirebon.

Kota Cirebon sejak didirikan oleh Kanjeng Sunan Gunung Jati, dikenal sebagai daerah perdagangan. Hal ini karena letaknya yang strategis, yakni pinggir utara Pulau Jawa.

Baca Juga: Kisah Syekh Magelung Sakti, Panglima Perang Sunan Gunung Jati Cirebon

Selain itu kondisi masyarakat yang majemuk dan plural, membuat para pedagang dan pelaut dari berbagai macam belahan dunia yang berlatar belakang multi etnis bisa menetap di Cirebon.

Jauh sebelum Cirebon menjadi metropolitan, Kanjeng Sunan Gunung Jati sebagai pendiri Cirebon sudah meletakkan nilai-nilai kemajemukan, agar masyarakat bisa hidup berdampingan.

Salah satunya melakukan akulturasi budaya melalui lembaga perkawinan. Sunan Gunung Jati dalam catatan sejarah, pernah menikahi seorang putri dari salah satu kerajaan di Tiongkok, yakni Putri Ong Tien.

Baca Juga: Keris Sakti Naga Runting Milik Prabu Siliwangi, Bisa Berubah menjadi Ular Naga yang Sangat Besar dan Panjang

Mengutip dari historyofcirebon.id, Putri Ong Tien merupakan salah satu istri Sunan Gunung Jati yang berasal dari Tiongkok.

Sebelum menikahi Putri Ong Tien, dikisahkan Sunan Gunung Jati pernah melakukan pengembaraan ke Tiongkok.

Disana, beliau bertemu dengan ayah dari Putri Ong Tien dan ditantang untuk menebak apa yang ada di dalam perut sang putri yang membesar layaknya wanita hamil.

Baca Juga: MBAH KUWU SANGKAN Sosok Penasihat Sunan Gunung Jati, Pendiri Kesultanan Cirebon

Saat itu, penguasa di Tiongkok mempunyai dua orang putri. Satu memang benar tengah hamil muda, Tapi, yang satu masih perawan yang bernama Ong Tien.

Untuk menguji kesaktian Sunan Gunung Jati, sang penguasa tersebut memasukkan bokor kuningan di perut Putri Ong Tien yang diikat selendang, sehingga menyerupai wanita hamil.

Penguasa tersebut itu diceritakan menghadapkan kedua anaknya didepan Sunan Gunung Jati. Lalu, Kanjeng Sunan diperintah untuk menebak siapa yang sedang hamil.

Baca Juga: Sejarah Sriwijaya, Kerajaan Maritim Terbesar di Nusantara pada Abad Ke-7

Akhirnya Sunan Gunug Jati, menebak bahwa putri yang sedang hamil adalah Ong Tien. Mendengar jawaban tersebut, penguasa tersebut lantas mengusir Sunan Gunung Jati karena terbukti salah dalam menebak tantangan tersebut.

Penguasa Tingkok tersebut memang geram dengan Sunan Gunung Jati, lantaran menyebarkan agama Islam dengan mudah karena dianggap punya kesaktian.

Seperti menyembuhkan orang sakit hanya mengusapkan tangannya dan lain sebagainya, sehingga waktu itu banyak orang Tionghoa yang berbondong-bondong masuk Islam.

Kesaktian Sunan Gunug Jati tersebut menjadi terkenal, hingga terdengar ke telingga ayahnya Ong Tien. Akhirnya muncul ide dari ayah Ong Tien untuk melihat langsung kesaktian dari Sunan Gunung Jati.

Baca Juga: BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 dan S2, Cek Persyaratannya di Sini

Kerena salah menebak tantangan penguasa tersebut, Sunan Gunung Jati pun pergi dan kembali ke Cirebon.

Setelah itu, muncul keajaiban, bokor kuningan yang menempel di tubuh Putri Ong Tien tidak bisa dilepas. Bahkan, Putri Ong Tien menjadi busuk seperti wanita hamil.

Melihat kondisi tersebut, sang penguasa sadar bahwa orang yang diusirnya benar-benar seorang yang sakti. Dia memerintahkan pasukannya untuk mendatangkan kembali Sunan Gunung Jati. Namun, hasilnya nihil.

Berbagai cara dilakukan ayah Putri Ong Tien untuk menyembuhkan penyakit tersebut. Hingga akhirnya bertemu dengan seorang tabib yang menyebut bahwa yang bisa menyembuhkan hanya Sunan Gunung Jati.

Baca Juga: Viral Video Mobil Mercy Dirusak Massa karena Pengemudinya Diteriaki Maling di Bantul, Begini Kejadiannya

Putri Ong Tien yang dikawal para prajurit ayahnya, berlayar menuju Cirebon untuk mencari Sunan Gunung Jati.

Singkat cerita, ketika sedang berada di Gunung Semar, Sunan Gunung Jati mendapat kabar bahwa ada rombongan dari Tiongkok datang ke Cirebon untuk mencari beliau.

Kemudian, Sunan Gunung Jati bertemu dengan Putri Ong Tien dan langsung menyampaikan maksud dan tujuannya. Sang putri menyampaikan akan berbakti kepada Sunan Gunung Jati.

Selepas itu, busung yang ada di perut Putri Ong Tien pun hilang dan berubah menjadi bokor seperti semula.

Baca Juga: Kenali Penyebab dan Gejala OCD, Gangguan Mental Seperti yang Diidap Aliando Syarief

Putri Ong Tien pun akhirnya menikah dengan Sunan Gunung Jati dan tinggal bersama di Dalem Pura Gunung Jati.

Hingga akhirnya, setelah hidup bersama selama satu tahun lebih, sang putri jatuh sakit hingga wafat. Putri Ong Tien dimakamkan di Dalem Pura Gunung Jati.

Ketika wafat pun Sunan Gunung Jati dimakankan tidak jauh dari makan Putri Ong Tien. *

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: historyofcirebon.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x