Mengenal Budaya Sunda Bakakak Hayam, Filosofi di Baliknya Mengagumkan

- 27 Oktober 2021, 18:29 WIB
Mengenal Budaya Sunda Bakakak Hayam, Filosofi di Baliknya Mengagumkan
Mengenal Budaya Sunda Bakakak Hayam, Filosofi di Baliknya Mengagumkan /YouTube Devina Hermawan

PORTAL MAJALENGKA -- Di lingkup masyarakat Sunda, bakakak hayam menduduki posisi strategis. Ayam bakar yang berbahan utama ayam jantan kerap terlihat disajikan dalam kegiatan pesta adat seperti perkawinan, pengantin sunat, dan lainnya.

Di lingkungan masyarakat Kabupaten Majalengka, Kuningan, Cirebon dan Indramayu penyajian bakakak hayam masih kerap terlihat.

Namun tahukah Anda apa filosofi atau lambang berisi pesan kehidupan di balik penyajian bakakak hayam dalam budaya Sunda?

Nenek moyang kita mewariskan banyak kebudayaan yang sarat akan lambang berisi pesan atau pendidikan yang berguna untuk menjalani kehidupan di tengah masyarakat. Salah satu di antaranya adalah penyajian bakakak hayam.

Baca Juga: Pemerintah Pangkas Cuti Bersama Nataru, Khawatir Lonjakan Kasus Covid-19 Gelombang Ketiga

Mengapa sajian itu harus berbahan dasar ayam, bukannya itik, bebek, atau angsa?

Sebagian masyarakat Sunda gemar memelihara ayam kampung. Peliharaan ini di masa tertentu dapat menjadi penghasilan tambahan. Selain memelihara ayam, masyarakat juga menggarap lahan pertanian.

Selain itu saat harus menyelenggarakan hajatan atau Idulfitri misalnya, masyarakat telah memiliki bahan persediaan daging. Sehingga mampu menyajikan hidangan istimewa untuk menggembirakan keluarga.

Dulu sebagian masyarakat Sunda berpandangan, ayam jantan merupakan sarana penolak bala.

Halaman:

Editor: Husain Ali

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x