Baca Juga: 5 Makanan Jadul Cirebon Unik Berusia Puluhan Tahun Masih Eksis, Pernah Coba?
Santan yang dimasak bersama bubur melambangkan agama Islam yang berkarakter menyatukan dalam kebaikan.
Sehingga patut diamalkan di tengah pergaulan bernegara maupun bermasyarakat.
Putih pada santan melambangkan kesucian agama Islam.
Bubur sura dibuat dengan beras, santan kelapa, air, kelapa parut, salam, sereh, klungsu, pisang saba, tales, uwi dan garam, dengan cita rasa yang gurih nikmat.
Baca Juga: Sedang Diet? Hati-hati 5 Makanan Berikut Bikin Cepat Lapar
Bubur sura dilengkapi dengan taburan (topping) berupa sambal goreng, dendeng daging sapi suwir, hingga daun kemangi.
Bubur sura dari Keraton Kanoman Cirebon disajikan tidak menggunakan piring, tetapi daun pisang batu yang dibentuk seperti perahu. Orang Cirebon menyebutnya takir.
Menurut Ratu Arimbi, bentuk takir mengingatkan pada bahtera raksasa yang dahulu dibuat oleh Nabi Nuh AS.
Perempuan yang pernah menjadi Calon Bupati Cirebon itu membeberkan, banyak peristiwa penting dan bersejarah terjadi di bulan Sura alias Muharram. Karena itu bulan tersebut layak mendapat perlakuan istimewa.