JANGAN PESIMIS! Itikaf Bukan Syarat atau Satu-satunya Cara untuk Meraih Lailatul Qadar

15 April 2023, 16:30 WIB
Itikaf bukan satu-satunya cara meraih kemuliaan malam Lailatul Qadar. /PORTAL PURWOKERTO /Pixabay/Mirkobozzatto

PORTAL MAJALENGKA - Setiap muslim mungkin sudah tahu mengenai keutamaan Lailatul Qadar yang sangat luar biasa. Satu malam yang nilai kebaikannya sebanding dengan seribu bulan.

Seribu bulan yang dijadikan satuan waktu kebaikan Lailatul Qadar itu apabila dikonversi dalam satuan tahun, itu bukan jumlah sedikit. Ukurannya setara 83 tahun atau sama dengan masa harapan hidup manusia sekarang yang terbilang  panjang dan sudah jarang.

Seribu bulan ini jika dikonversi ke tahun sekitar 83 tahun. Umur manusia saja belum tentu sampai 83 tahun, maka sungguh sangat beruntung mereka yang mendapatkan malam lailatul qadar dan diisi penuh dengan ibadah.

Baca Juga: 7 Keutamaan Itikaf pada 10 Hari Akhir Ramadhan, Selain Sebagai Sarana untuk Meraih Lailatul Qadar

Tentu  sangatlah beruntung bagi orang yang bisa mendapati kemuliaan dari malam Lailatul Qadar ini. Sungguh hidupnya selalu akan terjaga dalam kebaikan.

Mengenai keutamaan malam lailatul qadar, Allah SWT telah menjelaskannya dalam firman berikut:

إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

“Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Qur’an pada malam Lailatul Qadar, tahukah engkau apakah malam Lailatul Qadar itu ? Malam Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan, pada malam itu turunlah malaikat-malaikat dan Jibril dengan izin Allah Tuhan mereka (untuk membawa) segala urusan, selamatlah malam itu hingga terbit fajar” [Al-Qadar : 1-5]

Adapun dari Beberapa isyarat baik dalam Alquran maupun beberapa riwayat hadist, itikaf diyakini menjadi salah satu cara agar seseorang bisa meraih  keberkahan Lailatul Qadar. Hal itu  seperti yang diisyaratkan dalam hadist berikut:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ اْلعَشَرَ اْلأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ. [رواه مسلم]

Artinya: "Nabi SAW melakukan itikaf pada hari kesepuluh terakhir dari bulan Ramadan, (beliau melakukannya) sejak datang di Madinah sampai beliau wafat, kemudian istri-istri beliau melakukan itikaf setelah beliau wafat." (HR Muslim).

Baca Juga: INILAH 7 Adab Iktikaf yang Penting Diperhatikan Agar Lailatul Qadar Bisa Diraih

Dari hadist di atas dapat dipahami bahwa itikaf adalah sebuah kebiasaan Rasulullah yang kemudian menjadi bagian kesenangan bagi umatnya.

Berkaitan dengan itikaf yang dilakukan pada malam Lailatul Qadar ini tampaknya butuh penjelasan. Karena itikaf sudah dianggap menjadi satu-satunya cara untuk meraih Lailatul Qadar yang mulia tersebut.

Dalam hal ini  tidak sedikit kaum muslim yang bertanya, apakah itikaf di masjid menjadi satu-satunya cara untuk mendapat Lailatul Qadar, sedangkan ia tidak punya kesempatan tersebut?

Banyak hal yang menuntut mereka tidak bisa beritikaf malam di masjid baik karena profesi, kondisi atau keadaan lainnya. Lantas apa mereka yang mengalami hal demikian tidak bisa memiliki kesempatan?

Permasalahan ini juga sempat disampaikan
Juwaibir kepada Ad-Dhahaak,

أرأيت النفساء و الحائض و المسافر و النائم لهم في ليلة القدر نصيب ؟ قال : نعم كل من تقبل الله عمله سيعطيه نصيبه من ليلة القدر

“Bagaimana pendapatmu mengenai wanita yang nifas dan haid, musafir dan orang yang tidur, apakah mereka bisa mendapatkan malam lailatul qadar?”

Ad-Dhahaak menjawab: “Iya, semua orang yang Allah terima amal mereka akan mendapatkan bagian lailatul qadar.” (Al-Lathaif Al-Ma’arif hal. 341).

Baca Juga: 7 Keutamaan Lailatul Qadar yang Banyak Ditunggu dan Dicari pada 10 Akhir Ramadhan Saat Ini

Dijelaskan.Juga  Ahmad Zarkasih dalam bukunya berjudul Meraih Lailatul Qadar: Haruskah Itikaf, bahwa malam Lailatul Qadar tidak hanya dikhususkan bagi mereka yang beritikaf, tetapi siapa pun yang di malam itu melaksanakan ibadah.

Zarkasih memaparkan, itikaf bukanlah syarat untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar. Namun, itikaf merupakan sunnah yang sangat besar pahalanya, dan memang Rasulullah SAW sepanjang hidupnya tidak pernah meninggalkan sunnah tersebut.

Jadi setiap muslim bisa  berkesempatan meraih Lailatul Qadar, i’tikaf di masjid bukan syarat atau satu-satunya cara untuk raih kemuliaan dari malam tersebut. Karena  Lailatul Qadar terkait dengan waktu, bukan tempat. *

Editor: Ayi Abdullah

Tags

Terkini

Terpopuler