Kisah Hercules Si Pemilik 17 Nyawa, Tak Mempan Dibacok dan Ditembak, Jadi Adik Angkat Habib Luthfi bin Yahya

12 Agustus 2022, 15:38 WIB
Kisah Hercules Si Pemilik 17 Nyawa, Tak Mempan Dibacok Ditembak, Jadi Adik Angkat Habib Luthfi bin Yahya /Instagram @ipangwahid/Twitter @dakwahnu1926

PORTAL MAJALENGKA - Kisah Hercules sebagai preman Ibu Kota Jakarta, sering dibacok juga ditembak, namun masih hidup.

Saking susahnya dihabisi Rosario de Marshall alias Hercules, dijuluki pemilik 17 nyawa.

Pria kelahian Timor Timur ini di masa mudanya dikenal sebagai gengster dan broker politik.

Baca Juga: Ketika Habib Luthfi bin Yahya Menginap di Rumah Sang Adik Hercules, Suasana yang Tak Biasa

Dia sering secara buka-bukaan mendukung Prabowo Subianto untuk memimpin negeri kaya raya ini.

Dalam dunia premanisme ibu kota bahkan Tanah Air, Hercules sangat ditakuti dan  begitu diperhitungkan.

Tubuh Hercules penuh luka bacokan senjata tajam. Bahkan, kepalanya pernah ditembak dari jarak semeter, tapi tetap bertahan hidup.

Baca Juga: HABIB LUTHFI BIN YAHYA Istimewa dan Disayang Sang Guru Abuya Sayid Muhammad al-Maliki Mekkah

Saking susahnya untuk dihabisi, Hercules dijuluki pemilik 17 nyawa.

Dalam perjalanan hidupnya Hercules bertemu Gus Miftah dan hingga akhirnya menjadi mualaf.

Dari situ, Hercules bertemu Maulana Habib Luthfi bin Yahya sampai akhirnya menjadi adik angkat.

Baca Juga: INILAH 5 Kesaktian Gus Muwafiq Sang Kiai Gondrong, Bisa Melipat Bumi hingga Berjalan di Atas Air

Dalam beberapa kesempatan keduanya bertemu. Bahkan Habib Luthfi bin Yahya pernah menginap di rumah Hercules.

Dikutip dari video Instagram @ipangwahid pada Sabtu, 25 September 2021, Hercules bercerita pengalaman hidupnya.

Salah satunya hidup berlumur darah saat peluru senjata api menembus mata kanannya.

Hercules mengatakan, peristiwa mengerikan itu terjadi saat moncong senjata api hanya berjarak satu meter dari pandangannya.

Belum lagi sabetan senjata tajam yang mendarat di tubuhnya hingga meninggalkan bekas luka hingga sekarang.

Dari pengalamannya yang sangat dekat dengan maut itu, Hercules melihat dirinya masih bisa selamat lantaran ajal belum datang.

"Kalau keroyok itu 15 sampai 17 orang. Tapi memang belum waktunya (meninggal)," kata Hercules.

Menyadari hal itu, Hercules ternyata tak lantas semakin besar kepala lantaran kerap selamat dari maut.

Hercules di luar dugaan malah mendapat pencerahan tentang kehidupannya yang sangat keras.

Selain itu, Hercules pun melihat dan berbicara soal ajal yang sudah menjadi ketetapan takdir.

"Itu (tembakan) satu meter. Pakai FN 46. Tapi alhamdulillah. Cuma mata aja pecah. Kalau diterawang karena memang belum kehendak yang di atas," ucap Hercules.

Hercules menceritakan pengalamannya itu di acara diskusi santai bersama tokoh-tokoh NU seperti Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah, Sekjen PBNU Ahmad Helmy Faishal Zaini.

Dia pun menceritakan satu jalan menuju pertaubatan ketika mengenal sosok tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) Gus Miftah.

Dia tegas mengatakan, jika Allah telah menakdirkan kebaikan untuknya.

Pertaubatan dilakukan kata Hercules semata-mata hanya ingin mendekatkan diri kepada Tuhan.

Dalam prosesnya, Hercules mengatakan jika kesadarannya pribadi dan ingin berbuat kebaikan membawanya pada jalan kebaikan.

"Karena begini, kita hidup ini sementara. Kalau cerita tangan kotor, tangan saya ini kotor sekali, kotor berdarah-darah lah. Sekarang umur kita ini mau sampai kapan?" katanya.

Keseharian Hercules menjadi sangat berubah setelah belajar ajaran Islam.

Hercules mengaku rutin berpuasa dan menyantuni anak yatim setiap hari Jumat.

Bahkan dia kerap memberi makan mereka sekitar 250 hingga 300 anak.

Hercules mengakui banyak mendapat ilmu agama dari Gus Miftah. Titik balik kehidupan Hercules ini bisa menjadi contoh saat seseorang mendapat hikmah yang luar biasa.

Sementara itu, Gus Miftah mengatakan jika sosok Hercules besok di akhirat bisa menjadi penyelamatnya di hadapan pengadilan Allah.

"Ketika saya tidak masuk surga, nanti Maung Hercules narik saya, itu guru saya. Tolong dimasukkan ke surga," katanya.***

 

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler