Ternyata Kebanyakan Murid Syekh Siti Jenar Berasal Dari Cirebon, Inilah Nama-Nama Muridnya

- 12 Agustus 2022, 11:49 WIB
Ternyata Kebanyakan Murid Syekh Siti Jenar Berasal Dari Cirebon, Inilah Nama-Nama Muridnya
Ternyata Kebanyakan Murid Syekh Siti Jenar Berasal Dari Cirebon, Inilah Nama-Nama Muridnya /YouTube

PORTAL MAJAL NGKA - Naskah Nagara Kretabhumi Sargha III pupuh 77-78, mengisahkan bahwa setelah kembali dari menuntut ilmu di Baghdad, Syaikh Datuk Abdul Jalil pergi ke Malaka dan mengajarkan ilmu agama sampai dikenal dengan gelar Syaikh Datuk Abdul Jalil dan Syaikh Datuk Jabalrantas.

Ia telah menikah dengan seorang perempuan Gujarat dan memiliki putra bernama Ki Datuk Pardun dan Ki Datuk Bardud. Namun, ia tidak lama tinggal di Malaka. Ia pergi ke Jawa menuju Giri Amparan Jati dan tinggal di sana bersama Syaikh Datuk Kahfi , saudara sepupunya.

Setelah itu, Syaikh Datuk Abdul Jalil tinggal di Cirebon Girang. Dalam waktu singkat ia memiliki banyak murid. Ia selalu berdakwah keliling dari satu tempat ke tempat lain sehingga muridnya semakin banyak dan pengaruhnya semakin besar, terutama karena murid-muridnya banyak yang berasal dari kalangan pejabat tinggi kerajaan.

Baca Juga: Kontroversi Asal-Usul Syekh Siti Jenar, Benarkah Keturunan Sunan Gunung Jati?

Naskah Nagara Kretabhumi lebih rinci menyebutkan siapa saja pejabat tinggi kerajaan dan tokoh berpengaruh yang menjadi murid Syaikh Datuk
Abdul Jalil yang hampir kebanyakan berasal dari wilayah Cirebon.

Di antara murid-murid tersebut yang disebut namanya adalah Ki Ageng Kebo Kenongo Bupati Pengging, Pangeran Panggung, Sunan Geseng, Ki Lonthang, Ki Datuk Pardun, Ki Jaka Tingkir Sultan Pajang, Ki Ageng Butuh, Ki Mas Manca, Ki Gedeng Lemah Putih, Pangeran Jagasatru, Ki Gedeng Tedang, Pangeran Anggaraksa, Ki Buyut Kalijaga, Ki Gedeng Sampiran, Ki Gedeng Trusmi.

Ki Gedeng Carbon Girang, Pangeran Cuci Manah, Pangeran Carbon, Ki Buyut Weru, Ki Buyut Kamlaka, Ki Buyut Truwag, Ki Buyut Tuk Mudal, Dipati Cangkuang, Pangeran Panjunan, Syaikh Duyuskani/Pangeran Kejaksan, Pangeran Kajawanan, Dipati Suranenggala.

Baca Juga: Kontroversi dan Teka-Teki Makam Syekh Siti Jenar, Wali Yang Dianggap Ajaranya Sesat

Ada juga Pangeran Mungsi, Ki Gedeng Ujung Gebang, Ki Gedeng Panguragan, Ki Gedeng Ender, Ki Buyut Bojong, dan Ki Buyut Kedokan.

Halaman:

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: Buku Atlas Walisongo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x