Mengenal Sosok Al Jabarti, Sejarawan Handal Mesir Keturunan Ethiopia

10 Agustus 2022, 06:00 WIB
Ilustrasi. Ilmuan Muslim Al Jabarti /

PORTAL MAJALENGKA - Nama lengkapnya ialah Abd Al-Rahman bin Hasan Al-Jabarti. Ia lahir di Kairo, Mesir pada tahun 1167 H/1754 M.

Namanya dinisbahkan kepada Jabarti, yaitu sebuah karang kecil di Habasyah (Ethiopia), dimana itu adalah negeri asal nenek moyangnya.

Ia berasal dari suatu keluarga yang taat beragama dan aktif berkecimpung dalam dunia ilmiah. Ia hidup pada masa 3 periode politik Mesir, yaitu:

Baca Juga: Motif Pembunuhan Brigadir J Belum Terungakap, Mahfud MD: Mungkin Sensitif

1. Zaman Turki Utsmani di Mesir yang berakhir pada tahun 1798.

2. Zaman pendudukan Prancis (1798-1801).

3. Zaman pemerintahan Muhammad Ali Pasha yang dimulai pada tahun 1805, yang semua peristiwa itu ia abadikan dalam bukunya yang berjudul "Aja'ib al-Atsar fibTarajim wa al-Akhbar".

Baca Juga: Baku Tembak Bharada E dengan Brigadir J Hanya Akal-akalan Irjen Ferdy Sambo

Al-Jabarti sendiri tumbuh dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang berilmu dan kaya raya.

Rumah orang tuanya menjadi tempat berkumpulnya para ulama dan pembesar negara Mesir. Di dalam rumah tersebut terdapat simpanan-simpanan buku sejarah yang nilainya sangat tinggi dan buku-buku tersebut dimanfaatkan oleh Al-Jabarti.

Bukunya yang berjudul "Aja'ib Al-Atsar" merupakan sebuah gambaran yang benar dan hidup untuk zaman ketika ia hidup.

Baca Juga: Baku Tembak Bharada E dengan Brigadir J Hanya Akal-akalan Irjen Ferdy Sambo

Ia merekap peristiwa dari hari demi hari. Ia menghukumi peristiwa-peristiwa dan problem-problem masyarakat dengan hukum akal yang benar. Buku-buku itu begitu hidup, karena isinya berkaitan langsung dengan peristiwa yang terjadi pada masa itu.

Al-Jabarti dapat dikatakan sebagai seorang sejarawan yang dengan sadar menghidupkan kembali ilmu sejarah (historiografi) Arab-Islam di Mesir.

Pada masa pemerintahan kerajaan Ottoman atau Utsmani di Arab (1517-1922 M) yang berpusat di Istanbul Turki.

Baca Juga: PENTING DIKETAHUI! Ikan Channa dengan Istilah-istilahnya, Pemula Jangan Gagal Paham

Buku-buku sejarah yang bermutu tidak banyak lagi bermunculanan dalam bahasa Arab, akan tetapi menggunakan bahasa Turki.

Bahkan dapat dikatakan bahwa sebelum munculnya karya Al-Jabarti, pada masa itu tidak ada lagi buku yang dapat dikatakan sejajar dengan karya-karya sejarah dalam bahasa Arab dari masa sebelumnya.

Dalam penulisan sejarah. al-Jabarti sendiri masih mempertahankan gaya penulisan sejarah Islam yang dikembangkan para sejarawan muslim seribu tahun sebelumnya, yakni Hauliyat.

Baca Juga: Kesaktian Dukun Angkuh Ini Tiba-tiba Lenyap oleh Keramat Wali Habib Luthfi bin Yahya

Dalam menulis peristiwa yang terjadi setiap tajun, ia memang menggunakan pendekatan tematik, tetapi penulisan itu tidak lebih dari bentuk khabar, karena antara tema yang satu dengan yang lain tidak saling terkait, baok dalam hubungan tematisnya maupun kausalitasnya.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Buku 125 Ilmuan Muslim Pengukir Sejarah

Tags

Terkini

Terpopuler