KERAMAT WALI SAKTI, Saat Menjelang Wafat Mama Falak Didatangi Tiga Wali Sakti Ini

21 Juli 2022, 12:00 WIB
Ilustrasi Wali /SS YouTube Penerus Para Nabi

PORTAL MAJALENGKA - KH Tubagus Muhammad Falak bin Abbas adalah seorang ulama kharismatik yang sampai saat ini masih diziarahi oleh banyak orang.

Ini menunjukan suatu bukti, bahwa semasa hidupnya beliau memiliki kedalaman ilmu dan pengaruh yang sangat luas diberbagai khalayak.

Pernyataan seperti itu didukung oleh pengakuan beberapa ulama besar termasuk para Habib di Nusantara.

Baca Juga: Survei ARSC: Masyarakat Puas Penanganan Pandemi dan Pemulihan Ekonomi Pemerintah

Mereka memberikan pengakuan bahwa KH Falak merupakan seorang Waliyullah, hal itu pernah disampaikan oleh Habib Umar bin Muhammad bin Hud Al-Attas (Cipayung). Habib Soleh Tanggul Jawa Timur dan Habib Ali al-Habsyi Kwitang, Jakarta.

Salah satu karomah KH. Falak adalah ketika tiga hari menjelang wafatnya, beliau sempat dikunjungi oleh para gurunya yang telah tiada, seperti Syekh Nawawi Al Bantani, Syekh Said Abdul Turki, Syekh Abdul Karim bahkan juga Syekh Abdul Qodir Jaelani.

Selain itu diterangkan pula, bahwa KH. Falak sering melakukan perjalanan singkat antara Pagentongan-Banten.

Baca Juga: Rilis Survei Terbaru Simulasi Pasangan Capres-Cawapres Pemilu 2024

Selama di Banten, beliau menjadi seorang ulama besar yang menjadi pusat kunjungan berbagai kalangan masyarakat Banten.

Artinya, disana dapat dilihat tidak semata-mata seorang individu yang memiliki pengaruh luas.

Tapi, jelas ada konteks kekaromahan yang dimilikinya dan diyakini khalayak masyarakat, yang tidak mungkin dapat dituangkan secara keseluruhan.

Baca Juga: ARSC: Simulasi 3 Paslon, Airlangga-Ganjar Menang Pilpres

Menurut KH. Zein Falak yang pernah menuturkan pengalamannya selama menjadi pengawal pribadi KH Falak.

“Subhanallah Tabarakallah. Abah Falak itu seorang yang Alim, Wali, 'allamah, perawakannya kecil, kulitnya putih berseri. Beliau sangat ramah dan selalu tersenyum kepada yang menyapanya,” tutur KH. Zein.

Lebih jauh, lelaki keturunan kelima dari KH. Falak yang lahir tahun 1940 itu menuturkan, “Abah Falak tinggi badannya sekitar 150 cm.

Baca Juga: Survei ARSC: Simulasi Pilpres Diikuti 2 Paslon, Airlangga-AHY Ungguli Prabowo-Puan

Abah selalu memakai udeng (sorban yang dililitkan dikepala), wajahnya selalu berseri, tutur katanya lembut namun tegas dan jelas.

Bahkan dikagumi oleh semua orang, baik dengan para ulama, habib dan sahabat-sahabatnya yang datang bersilaturahmi kepadanya.

Abah Falak dalam berbicara selalu menggunakan bahasa Arab yang fasih, sedangkan kalau kepada santri-santri dan tamunya selalu menggunakan bahasa Sunda atau bahasa Indonesianya.

Baca Juga: Titik Tengah Demokrasi Indonesia Menuju Pemilu 2024

Abah Falak, termasuk ulama besar yang selalu menjaga kebersihan dan kesehatan tubuhnya, karena itu sudah menjadi kebiasaan.

Setiap pagi memakan dua telur ayam kampung, kemudian jalan-jalan sambil melihat-lihat Pondok Pesantren, madrasah, majlis ta'lim dan masjid,” tutur KH Zein.

Semasa hidupnya KH. Falak dikenal sebagai seorang yang dermawan, banyak orang yang datang kepadanya untuk meminta tolong.

Beliau selalu memberikan pertongan kepada orang-orang yang meminta pertolongan.

Baca Juga: MBAH ASNAWI Caringin, Wali Sekaligus Jawara Sakti Dari Banten

Yang tidak kalah menarik menurut penuturan KH. Zein, bahwa apabila kedatangan tamu yang niatnya tidak bagus, maka beliau seperti orang tuli.

“pernah suatu saat Abah Falak kedatangan tamu yang minta nomor buntut. Pada saat orang itu mengutarakan maksudnya, Abah Falak bertanya berulang kali seolah-olah sama sekali tidak mendengar apa yang diutarakan orang itu, Bahkan secara tiba-tiba, Abah Falak menyuruh orang itu pulang,” ujar KH Zein.

KH Falak wafat tahun 1972 diusianya yang ke-139, dan dimakamkan di areal komplek pondok Pesantren Al-Falak yang tidak jauh dari masjid Al Falak.

Baca Juga: KERAMAT WALI, Habib Sholeh Tanggul Lakukan Tirakat Selama 3 Tahun, Hingga Berjumpa Rosulullah SAW

Beliau meninggal karena sakit ringan. Hampir seluruh ulama dan Habib termasuk masyarakat di tanah air banyak yang ikut menshalatkan dan mengantarkan ke tempat peristirahatannya.

Sekarang Pondok Pesantren Al-Falak dikelola oleh buyutnya (generasi IV) Abah-Falak yang tinggal di Pagentongan, dan Pondok Pesantren Al-Falak tetap konsisten untuk membantu pemerintah dalam membangun sumber daya manusia yang islami. Sholu 'ala Nabi Muhammad.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: YouTube Penerus Para Nabi

Tags

Terkini

Terpopuler