Petuah Syekh Abdul Qodir Jaelani untuk Kebahagiaan Hidup, 10 Hal ini Jadi Kunci

8 Juli 2022, 20:15 WIB
Syekh Abdul Qodir Jaelani, wali Allah yang memberikan banyak petuah untuk kemaslahatan umat manusia. /instagram.com/@ala_nu

PORTAL MAJALENGKA - Syekh Abdul Qodir Jaelani adalah seorang ulama yang sangat disegani kaum Sunni (golongan orang-orang yang menjalankan Sunnah Rasulullah SAW).

Syekh Abdul Qodir Jaelani meripakan ulama yang berasal dari Persia, mendapat gelar sebagai Sulthonul Auliya atau rajanya para wali.

Sudah bukan rahasia lagi, bahwa Syekh Abdul Qodir Jaelani memiliki banyak keramat yang luar biasa atas kewaliannya.

Baca Juga: RAJA PARA WALI Syekh Abdul Qodir Jaelani Diberi Bentuk Tanda Lahir Khusus, Banyak Keramat Sejak Dilahirkan

Beliau juga banyak mendapat julukan, seperti penghidup agama dan Ghaus-e-Azam atau orang suci terbesar dari Islam. Syekh Abdul Qodir Jaelani dikenal juga sebagai ulama yang bermazhab Hambali.

Keistimewaan yang dimiliki beliau, membuatnya menjadi kesayangan Allah SWT dan Baginda Nabi Muhammad SAW.

Berikut adalah 10 petuah Syekh Abdul Qodir Jaelani untuk meraih kebahagiaan dan ketentraman dalam menjalani hidup:

1. Jadikan akhiratmu itu sebagai modalmu, dan jadikan dunia itu sebagai keuntunganmu. Gunakanlah seluruh waktumu untuk menghabiskan akhiratmu.

Lalu apabila dari waktumu itu ada sedikit yang tersisa, maka gunakanlah untuk berusaha dalam urusan duniamu dan mencari penghidupanmu.

Baca Juga: Silsilah Garis Keturunan Syekh Abdul Qodir Al Jaelani, Kekasih Allah yang Bergelar Rajanya Para Wali

2. Nasihatilah dirimu terlebih dahulu, barulah kemudian menasehati orang lain. Kamu harus lebih memperhatikan nasib dirimu.

Janganlah kamu menoleh pada orang lain sedangkan dalam dirimu masih ada sesuatu yang harus diperbaiki.

3. Selama hidup di dunia ini, yang terbaik adalah menyelamatkan hati dari buruk sangka.

4. Orang itu dikatakan dekat dengan Allah selama dia meluangkan waktunya untuk berdzikir setiap hari.

5. Orang yang beriman selalu menyembunyikan apa yang ada padanya.

Baca Juga: PERJANJIAN SABDO PALON Antara Syekh Subakir dan Ki Semar: Orang Jawa Tidak Boleh Jadi Orang Arab

6. Jika dunia dan akhirat datang melayanimu, dengan bersusah payah, ketuklah pintu Tuhanmu dan menetaplah di dalamnya.

Bila kamu telah menetap di dalamnya, akan jelaslah bagimu seperti buah pikiran.

7. Janganlah kamu menghendaki kelebihan dan kekurangan. Janganlah mencari kemajuan dan kemunduran. Sebab ketentuan telah menetapkan bagian masing-masing.

8. Setiap orang di antara kamu, tidak diwujudkan melainkan telah ditentukan catatan mengenai pengalaman hidupnya secara khusus.

Baca Juga: SUNAN GUNUNG JATI Sebagai Wali yang Ditugaskan Menjadi Ulama dan Umaro di Tanah Sunda

9. Syirik itu ada kalanya dalam lahir dan ada kalanya dalam batin. Syirik lahir ialah menyembah kepada selain Allah.

Adapun syirik batin ialah menggantungkan nasib kepada sesama makhluk dan mengganggap mereka yang mendatangkan bahaya dan manfaat.

10. Jika hati mereka telah dekat dengan Allah Azza Wajalla, maka mereka tidak mendengar dan melihat selainnya. *

Editor: Ayi Abdullah

Tags

Terkini

Terpopuler